Duh, Petarung MMA Bunuh Dokter Setelah Berdebat tentang Vaksin

Kamis, 18 November 2021 | 17:39 WIB
Duh, Petarung MMA Bunuh Dokter Setelah Berdebat tentang Vaksin
Ilustrasi petarung MMA ditangkap karena bunuh dokter. (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang petarung MMA profesional, Akmal Khozhiev diduga bunuh dokter setelah berdebat tentang vaksin COVID-19. Ia kini menghadapi tuntutan serius.

Menyadur MMA Fighting Kamis (18/11/2021), beberapa laporan dari Guam termasuk dari Pacific Daily News menyebut Akmal Khozhiev didakwa dengan pembunuhan berat dan penyerangan berat.

Ia diduga menikam seorang dokter berusia 44 tahun, Miran Rabati karena selisih pendapat tentang vaksin di mana Khozhiev tak percaya dengan vaksinasi.

Menurut laporan, Polisi Guam menanggapi keluhan gangguan di Tamuning, di mana petugas melihat Khoziev berlumuran darah, mengatakan, "Saya membunuhnya."

Baca Juga: Australia Akan Donasikan Kelebihan Vaksin Pfizer dan Moderna untuk Indonesia

Petarung MMA 3-1 itu ditahan sebelum petugas di tempat kejadian menemukan tubuh Rabati tertelungkup dalam genangan darah. Rabati dinyatakan meninggal di tempat.

Ilustrasi Vaksin Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi Vaksin Covid-19. (Pixabay)

Menurut laporan saksi mata, kedua pria itu berada di kompleks apartemen tempat insiden itu terjadi, makan malam sebelum pertengkaran tentang vaksinasi dimulam.

Khozhiev kemudian mencekik Rabati dari belakang dan dua wanita mencoba menaklukkan pria berusia 27 tahun itu di mana salah satunya dipukul di kepal.

Khozhiev diduga menikam korban, yang kemudian mencoba meninggalkan kompleks sebelum ditikam dengan pisau beberapa kali di leher.

Jaminan ditetapkan pada $ 1 juta yang setara Rp 14,2 miliar ketika dia membuat penampilan pengadilan pertamanya Rabu lalu.

Baca Juga: Cara Download Sertifikat Vaksin Via Whatsapp PeduliLindungi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI