Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah resmi melantik kepengurusan baru untuk periode 2019-2024. Giring Ganesha terpilih sebagai Ketua Umum PSI yang baru menggantikan Grace Natalie. Menanggapi hal itu, Pengamat Politik dari Universitas Al-azhar, Ujang Komarudin, menilai dengan dipilihnya Giring sebagai ketua umum, sengaja dilakukan PSI untuk menaikkan elektabilitas partai.
"PSI sengaja mencari figur artis untuk jadi ketum partai. Harapannya dengan keterkenalan Giring sebagai artis akan berdampak untuk kenaikkan suara partai," kata Ujang saat dihubungi, Kamis (18/11/2021).
Hanya saja, kata Ujang, hal tersebut akan sia-sia dilakukan. Jika melihat apa yang pernah dilakukannya terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Nyatanya, Giring menggunakan jurus dewa mabuk menyerang Anies secara brutal. Dan akhirnya dia dikritik oleh publik. Kelihatannya PSI akan menjual Giring untuk branding. Karena menganggap keterkenalannya di mata publik menjadi modal. Namun keterkenalan Giring mestinya digunakan untuk hal-hal positif. Bukan tuk menyerang Anies. Berpolitik yang wajar-wajar saja," ungkapnya.
Baca Juga: Mau Temui Pendemo di Depan Balkot, Buruh Teriak: Hidup Anies, Hidup Presiden Indonesia
Ujang juga menyarankan Giring untuk berkaca sebelum mendeklarasikan diri menjadi calon presiden di Pilpres 2024 mendatang. Pasalnya modal yang dimiliki Giring masih nol.
"Soal deklarasi Giring sebagai capres itu sah-sah saja. Tak ada yang melarang. Namun mesti berkaca dulu, elektabilitasnya berapa, kan nol %. Ini mesti mengukur diri juga," tuturnya.
Lebih lanjut, Ujang meminta kepada siapa pun artis atau publik figur yang akan berpolitik diminta untuk banyak belajar. Menurutnya, politisi harus flamboyan.
"Figur artis yang ingin terjun ke politik. Ya mesti banyak belajar saja. Jangan sampai kejadian seperti yang lalu, langsung tancap gas serang Anies. Kalau jadi politisi mesti flamboyan," tandasnya.
Jadi Ketum PSI
Baca Juga: Ditanya Soal Perkembangan Formula E, Anies Baswedan: Nice Try
Untuk diketahui, Giring Ganesha resmi dilantik sebagai Ketua Umum DPP PSI menggantikan Grace Natalie. Pelantikan tersebut dilakukan bersamaan juga dengan kepengurusan PSI yang baru periode 2019-2024.
"Kemarin kami melaksanakan Kopdarnas. Dalam Kopdarnas kemarin dilantik Susunan Pengurus DPP PSI 2019 -2024 Ketua Umum H Giring Ganesha Djumaryo dan Sekretaris Jenderal Dea Tunggaesti," kata Ketua DPP PSI, Isyana Bagus Oka kepada wartawan, Kamis (18/11/2021).
Sementara itu dalam kepengurusan baru, Grace Natalie kekinian menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina. Kemudian Raja Juli Antoni yang sebelumnya pernah menjadi Sekjen, kekinian menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina.
"Sis Grace Natalie menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina dan Bro Raja Juli Antoni menjadi Sekretaris Dewan Pembina. Selain Ketum dan Sekjen, susunan kepengurusan DPP tetap sama," ungkapnya.
Lebih lanjut, Isyana mengatakan, dengan dilantiknya kepengurusan baru diharapkan bisa menjadi energi yang baru pula untuk hadir di tengah-tengah rakyat.
"Kami seluruh jajaran DPP PSI, DPW, DPD, DPC hingga tingkat ranting, serta seluruh anggota DPRD PSI akan terus hadir kerja untuk rakyat, mengawal uang rakyat dan memantapkan langkah PSI di Pemilu 2024," tandasnya.