Suara.com - Terdapat peristiwa menarik ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui massa buruh yang menggelar demonstrasi sejak Kamis (18/11/2021) siang di depan Balai Kota DKI Jakarta. Sejumlah demonstran menyerukan dukungannya kepada Anies untuk maju menjadi Presiden.
Kedatangan Anies sudah dinanti-nantikan Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) yang sudah berdemo sejak siang. Mereka bahkan sempat menutup jalan demi bisa menemui Anies dan meminta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2022.
Anies keluar dari kantornya untuk menemui para buruh bersama dengan sejumlah jajarannya. Mengenakan batik warna dominan hijau dan motif cokelat, Anies dan petugas meminta demonstran tenang dan duduk di pinggir trotoar.
Dari mobil komando, salah seorang massa aksi kegirangan dengan kedatangan Anies. Ia bahkan sontak berteriak sambil menyebut Anies sebagai Presiden.
Baca Juga: Ditanya Soal Perkembangan Formula E, Anies Baswedan: Nice Try
"Hidup Anies, Hidup Presiden Indonesia," kata seorang demonstran, Kamis (18/11/2021).
Tak lama, mereka mengikuti instruksi Anies dan mulai membuat barisan. Dengan menggunakan pengeras suara, Anies mengaku berterima kasih atas aspirasi yang disampaikan.
"Terima kasih untuk mereka-mereka yang memilih untuk menyuarakan aspirasi para buruh. Mereka adalah orang-orang yang memikirkan kesejahteraan semuanya," ucap Anies.
Anies menjelaskan, untuk menaikan UMP ada ketentuan yang harus ditaati oleh pemerintah. Pertama, peraturan pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang pengupahan yang diketok oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Lalu kedua, penyesuaian antara keputusan menaikkan UMP oleh pemerintah pusat dan data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI.
Baca Juga: Temui Massa Demo Buruh di Balai Kota, Anies Bilang Begini
"Jadi UMP itu atur pendapatan, maka di situ diatur ketentuannya dari Kemenaker. Kami membantu dengan mengurangi pengeluaran," katanya.
Besaran jumlah UMP disebutnya tidak bisa jauh dari dua acuan itu. Anies pun menyatakan untuk bisa membantu para buruh, ia akan membuat biaya hidup di Jakarta lebih murah.
Di antaranya dengan menghadirkan pangan murah, memberikan KJP dan menanggung biaya transportasi. Dengan cara ini, maka upah yang diterima akan menjadi cukup.
"Sehingga selisihnya tetap cukup untuk bisa ditabung, selisihnya cukup untuk mereka," pungkas Anies.
Setelah pidato, Anies mengajak para demonstran untuk bernyanyi Padamu Negeri. Nyanyian ini langsung diikuti dengan sorak sorai massa aksi.
"Hidup Anies," kata sejumlah buruh. "Dukung Anies jadi Presiden."
Anies terlihat tidak menanggapi sorakan kepadanya itu. Sebelum kembali ke kantornya, ia sempat meladeni massa aksi yang mengajaknya berswafoto.