Bio Farma Akan Lakukan Penelitian Sinovac untuk Vaksin Booster pada 2022

Kamis, 18 November 2021 | 14:16 WIB
Bio Farma Akan Lakukan Penelitian Sinovac untuk Vaksin Booster pada 2022
Indonesia kembali kedatangan sebanyak 4 juta dosis Vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech, China yang mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Selasa (9/11/2021). (Kominfo/Alfin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bio Farma (Persero) mengungkap, penelitian terkait efikasi Vaksin Covid-19 merek CoronaVac buatan Sinovac Biotech untuk pemberian dosis ketiga atau booster akan dilakukan pada 2022.

Kepala Bagian Operasional Pelayanan PT Bio Farma Erwin Setiawan mengemukakan, penelitian ini akan dilakukan oleh Bio Farma, Sinovac, dan Universitas Padjajaran Bandung.

"Untuk penelitian di Bio Farma sendiri terkait vaksinasi booster baru akan dilakukan pada Januari 2022. Kita akan kerja sama dengan Sinovac melakukan studi efikasi booster dengan sampel uji klinis FK Unpad nanti ya," kata Erwin dalam diskusi FMB9-KPCPEN, Kamis (18/11/2021).

Dia menyebut Sinovac sendiri telah melakukan penelitian dan sejauh ini hasilnya menunjukkan perkembangan yang baik.

Baca Juga: Dokter Top AS: Booster Vaksin Covid-19 Harusnya Jadi Standar Baru

"Hasilnya cukup baik terjadi peningkatakan yang signifikan dari penyuntikan vaksin booster Sinovac," tuturnya.

Sementara, untuk mencukupi stok vaksin booster, Bio Farma akan terus bekerja sama dengan Sinovac dan Sinopharm agar bisa memenuhi kebutuhan booster nasional.

"Rencana (vaksin) booster kita akan optimalkan kerja sama yang telah terjalin dengan Sinovac dan Sinopharm dengan meningkatkan kapasitas dosis vaksin," katanya.

Diketahui, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa pelaksanaan vaksinasi booster untuk masyarakat umum selain tenaga kesehatan akan dilakukan setelah 50 persen total sasaran vaksin sudah mendapatkan vaksin dosis kedua.

Rencananya vaksin booster akan diprioritaskan lebih dulu untuk lansia karena risiko penularan lansia lebih tinggi.

Baca Juga: Peneliti Oxford: Kombinasi Platform Viral Vector dan mRNA Terbaik untuk Vaksin Booster

Nantinya pemberian vaksin booster juga akan dilakukan secara gratis atau pembiayaan ditanggung negara, khusus untuk masyarakat penerima bantuan iuran (PBI), yang lain bayar.

"Jadi mohon maaf bapak ibu anggota DPR yang memang penghasilannya cukup nanti kita minta bayar sendiri, dan itu nanti akan dibuka boleh pilih mau yang mana," kata Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Senin (8/11/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI