Sejumlah besar pasukan keamanan dikerahkan ke jalan-jalan utama dan persimpangan, sementara jembatan-jembatan di atas Sungai Nil ditutup, menurut beberapa saksi.
Belum ada komentar dari pihak keamanan.
Sebelumnya, pemimpin militer Jenderal Abdel Fattah al-Burhan mengatakan aksi damai diperbolehkan dan militer tidak membunuh demonstran.
Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Afrika Molly Phee mencuit: "Saya sedih dengan laporan kekerasan dan hilangnya nyawa hari ini di Sudan."
Pemerintah AS, kata dia, mengutuk kekerasan terhadap pemrotes damai dan menyerukan penghormatan dan perlindungan hak asasi manusia di negara Afrika itu.
Phee bertemu Hamdok selama kunjungannya ke Khartoum pada Selasa untuk membahas cara untuk memulihkan transisi demokrasi di Sudan.
Kudeta pada 25 Oktober itu mengakhiri koalisi sipil-militer di Sudan sejak penggulingan Omar al-Bashir pada 2019.
Kendati ditekan Barat dengan penangguhan bantuan ekonomi, upaya mediasi menemui kebuntuan.
Insiden pada Rabu itu menambah jumlah kematian jadi 39 orang sejak kudeta, menurut data komite dokter. (Sumber: Antara/Reuters)
Baca Juga: Transisi ke Pemerintahan Sipil, Begini Janji Panglima Militer Sudan Abdel Fattah Al-Burhan