Seorang saksi mengatakan mereka melihat aparat mengejar demonstran untuk ditangkap hingga ke permukiman.
"Kami belum pernah mengalami kekerasan di Bahri seperti hari ini, bahkan di masa rezim lama," kata seorang demonstran.
Dia mengatakan udara penuh gas air mata dan aparat keamanan menggunakan peluru tajam hingga Rabu malam.
Sebagai balasan, demonstran membuat barikade sehingga jalan-jalan menjadi lengang, kata seorang saksi.
"Orang-orang kini ketakutan," kata seorang pengunjuk rasa di Omdurman.
Sebelumnya, di sebuah jalan utama Khartoum, demonstran membakar ban dan meneriakkan yel-yel "Rakyat semakin kuat, dan mundur sudah mustahil."
Pengunjuk rasa lain membawa gambar-gambar korban tewas dalam sejumlah aksi protes sebelumnya.
Mereka juga membawa foto Abdalla Hamdok, perdana menteri sipil yang ditangkap dalam kudeta.
"Legitimasi datang dari jalan, bukan meriam," tulis sebuah poster yang dibawa demonstran.
Baca Juga: Transisi ke Pemerintahan Sipil, Begini Janji Panglima Militer Sudan Abdel Fattah Al-Burhan
Gambar-gambar aksi protes di kota-kota lain, seperti Port Sudan, Kassala, Dongola, Wad Madani dan Geneina, beredar di media sosial.