Seorang Terapis Yahudi Dituduh Melakukan Pelecehan Seksual kepada Pasiennya

Rabu, 17 November 2021 | 16:06 WIB
Seorang Terapis Yahudi Dituduh Melakukan Pelecehan Seksual kepada Pasiennya
Ilustrasi korban ghosting (pixabay/sasint)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria Yahudi dituduh mencabuli tiga perempuan dengan memanfaatkan pamornya sebagai penulis dan terapi trauma pada anak-anak.

Menyadur Times Of Israel Selasa (16/11/2021), Chaim Walder melakukan pelecehan seksual kepada tiga perempuan yang menjadi pasiennya.

Walder, yang dikenal sebagai pendidik dan terapis di masyarakat, diduga menggunakan popularitas untuk melakukan tindakan tersebut.

Dalam laporan investigasi yang diterbitkan oleh surat kabar Haaretz, tiga perempuan mengaku menjadi korban pelecehan oleh pria 52 tersebut.

Baca Juga: Kisah Mahasiswi Dipanggil Dosen dan Dipaksa Bilang "Saya Cinta Kamu"

Para korban mengaku jika Walder melakukan pelecehan seksual ketika mereka masih di bawah umur dan sedang menjalani terapi bersamanya.

Seorang wanita mengatakan Walder mulai merawatnya ketika dia menjalani perawatan pada usia 12 tahun, sekitar 20 tahun yang lalu.

Korban mengatakan jika Walder awalnya memberikan pujian kepadanya dan kemudian berujung pada tindakan seksual.

Korban juga mengatakan kepada surat kabar Haaretz bahwa ketika dia menstruasi pertama kalinya pada usia 13 tahun, Walder mengatakan kepadanya bahwa perlu diadakan perayaan dengan cara berhubungan seks.

Perempuan yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut mengaku dibawa ke sebuah hotel di kota Ramat Gan dan dilecehkan. Dia mengaku trauma dan menangis sesudahnya.

Baca Juga: Trauma Seumur Hidup, Nadiem Cerita Mahasiswi Dicium Dosen Pembimbing: Saya Cinta Kamu

Wanita lain mengatakan kepada surat kabar itu bahwa Walder mulai melakukan pelecehan seksual ketika dia berusia 15 tahun. Ia mengungkapkan jika Walder sempat memaksanya untuk berhubungan seks dengannya beberapa kali.

Korban lain mengatakan jika ia dilecehkan saat terapi ketika usia 20 tahun. Dia kemudian melaporkannya ke polisi, tetapi kasus itu ditutup karena dianggap kurangnya bukti.

Pengacara Walder mengatakan jika dia menyangkal semua tuduhan yang dilayangkan kepadanya dan menyebut jika itu menjijikkan.

Walder mengatakan jika tuduhan itu palsu dan berasal dari kebohongan. Ia juga menganggap tuduhan itu sebagai pencemaran nama baik.

"Tuduhan itu tidak layak untuk ditanggapi karena tidak ada hubungannya dengan kenyataan," jelas Walder dalam sebuah pernyataan.

Pengacara Walder menegaskan bahwa kliennya menjadi sasaran karena pekerjaannya membantu anak-anak yang menderita kekerasan dan pelecehan.

Mereka juga mengatakan bahwa Walder telah menjalani tes pendeteksi kebohongan di mana dia menyangkal tuduhan tersebut dan terbukti benar.

Tuduhan terhadap Walder mengikuti kejatuhan tokoh Haredi lainnya, Yehuda Meshi-Zahav, yang mencoba bunuh diri pada bulan Maret.

Yehuda sempat melakukan percobaan bunuh diri setelah menerima berbagai tuduhan pemerkosaan dan serangan seksual.

Yehuda sempat meninggalkan catatan di mana ia membantah tuduhan tersebut. Ia menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka yang dideritanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI