Suara.com - Istri seorang sopir taksi yang selamat dari ledakan bom rakitan di Kota Liverpool Minggu (14/11) mengatakan suaminya "beruntung masih hidup".
Pengemudi taksi bernama David Perry itu mengalami luka-luka ketika bom rakitan meledak sesaat setelah mobilnya berhenti di dekat gedung Rumah Sakit Wanita Liverpool pada Minggu pagi.
Seorang penumpang taksi yang diyakini membawa peledak tersebut tewas dalam peristiwa itu.
Rachel, istri David Perry mengatakan ini merupakan "keajaiban yang luar biasa" bahwa suaminya bisa keluar dari mobil tersebut.
Baca Juga: Penyesalan Bapak Bom Atom hingga Penemu Dinamit dan Senapan AK-47
Baca juga:
- Ledakan bom taksi di Inggris, tersangka yang tewas diketahui pengungsi dari Suriah
- Siapakah Tazneen Miriam Sailar, perempuan warga Inggris yang menikah dengan anggota teroris JI asal Indonesia?
- Teror serangan bom di Manchester yang menewaskan 22 orang, penyelidikan publik mulai digelar
Melalui unggahan di Facebook, Rachel merasa "sejumlah malaikat" telah menjaga suaminya.
Rachel juga berterima kasih pada "staf, dokter dan perawat yang luar biasa" di rumah sakit, dan petugas kepolisian serta penyidik "yang telah menjaga kita".
Ledakan taksi itu dinyatakan sebagai insiden teroris.
David Perry pada hari Minggu itu mendapat sewa di kawasan Rutland Avenue, Liverpool, dan diminta penumpang untuk mengantarnya ke rumah sakit, dengan lama perjalanan sekitar 10 menit, kata polisi.
Baca Juga: Aksi Heroik Sopir Taksi Gagalkan Bom Bunuh Diri di Rumah Sakit, Selamatkan Banyak Nyawa
Saat taksi tiba di area menurunkan penumpang rumah sakit, sesaat sebelum pukul 11:00, terdengar ledakan di mobil, dan Perry langsung keluar beberapa detik sebelum kendaraannya dilalap api.
"Tidak diragukan lagi, dia beruntung masih hidup," kata Rachel.
"Ledakan itu terjadi ketika dia berada di dalam mobil, dan bagaimana dia berhasil keluar adalah keajaiban yang luar biasa."
Kepala Kepolisian Antiteror North West, Russ Jackson mengaku telah berbicara dengan Perry yang masih "terguncang dan terluka" tapi belum menerima laporan lengkapnya atas rincian kejadian itu.
Sopir taksi tak mengalami luka serius, sehingga dia sudah dipulangkan dari rumah sakit.
Jackson mengatakan, dia belum bisa mengkonfirmasi laporan apakah Perry telah mengunci pintu taksi sebelum ledakan terjadi.
Perdana Menteri Boris Johnson memuji tindakan Perry.
"Sepertinya sopir taksi itu bertindak dengan kejernihan berpikir dan keberanian yang luar biasa," katanya.
Wali Kota Joanne Anderson mengatakan, "upaya heroik" pengemudi taksi itu mencegah apa yang bisa menjadi "bencana mengerikan" pada Minggu pagi.
Sebelumnya, kepolisian telah mengungkap identitas tersangka peledakan bom rakitan di dalam taksi bernama Emad Al Swealmeen.
Al Swealmeen diketahui berlatar belakang pengungsi asal Suriah. Ia dikenal sebagai pria yang ramah. Al Swealmeen tewas dalam peristiwa ledakan taksi ini.
Beberapa jam setelah ledakan, kepolisian sempat menangkap empat orang lainnya dalam rangkaian penggerebekan di sejumlah wilayah di Liverpool. Namun, keempat orang ini kemudian dilepaskan, setelah memberikan "keterangan yang memuaskan" kepada penyidik.