Suara.com - Allah SWT menciptakan jin dan manusia dengan tujuan utamanya adalah untuk mengabdi, beribadah, dan menyembah hanya kepada-Nya. Setiap tindakan manusia nanti tagih di akhirat. Apa saja hal yang dipertanggungjawabkan di hadapan Allah di akhirat kelak?
Setidaknya ada 5 hal yang dipertanggungjawabkan di hadapan Allah di akhirat menurut penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS). Hal itu disampaikan UAS dalam sebuah video di kanal YouTube Love Islam yang diunggah pada 30 Oktober 2021.
Setiap detik perbuatan manusia selama hidupnya di dunia akan menentukan kehidupan di akhirat nanti. Apakah mereka pantas untuk ditempatkan di surga atau neraka.
Allah berfirman “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”, (QS. Al-‘Ankabut: 64).
Oleh karena itu, di dunia yang sementara ini, sebagai makhluk yang beriman kita harus mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal di akhirat. Bekal yang kita persiapkan yaitu berupa amal dan ibadah kita selama kita hidup di dunia. Lantas, hal yang dipertanggungjawabkan di hadapan Allah di akhirat?
Rasulullah SAW bersabda, perhatikan 5 sebelum datang 5, yaitu:
- Masa muda sebelum datang masa tua.
- Masa sehat sebelum datang sakit.
- Masa kaya sebelum datang masa miskin.
- Masa luang sebelum datang masa sibuk.
- Masa hidup sebelum datang mati.
Masa muda adalah saat yang sangat produktif karena energi seseorang melimpah ruah, dan potensinya untuk melakukan sesuatu yang sangat besar akan terjadi. Selagi masa muda harus banyak dimanfaatkan untuk kegiatan yang bermanfaat, melakukan kebaikan dan beramal sholih. Karena ketika datang masa tua, segala aktivitas kita akan terbatas dengan fisik yang mulai lemah.
Nikmat sehat merupakan salah satu nikmat yang sangat besar yang Allah berikan kepada kita. Jadi, jagalah masa sehat untuk beramal kebaikan sebelum datang sakitmu.
Ketiga, jagalah waktu luangmu sebelum datang waktu sempitmu. Waktu luang sangat berharga, maka selagi kita punya waktu luang, semaksimal mungkin manfaatkan waktu luang tersebut untuk aktifitas yang bermanfaat. Perbanyak amalan ibadah, amalan kebaikan seperti menolong orang lain yang membutuhkan, atau melakukan hal-hal yang sekiranya bermanfaat.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Ibadah Puluhan Tahun Sia-sia karena Melakukan Dosa Ini
Ketika Allah SWT memberikan nikmat lebih berupa harta yang melimpah, maka ingatlah di situ pada hakikatnya ada harta orang lain. Oleh karena itu sebagai tanda rasa syukur kita, sebaiknya kita berbagi kepada sesama terutama yang membutuhkan, karena rezeki setiap orang itu berbeda-beda. Selagi rezeki lapang, sempatkan untuk bersedekah sebelum Allah ambil kembali rezeki yang telah dititipkan kepada kita.