Pengertian Ideologi Pancasila dan Contohnya Dalam Kehidupan

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 16 November 2021 | 17:08 WIB
Pengertian Ideologi Pancasila dan Contohnya Dalam Kehidupan
Pengertian Ideologi Pancasila dan Contohnya Dalam Kehidupan - Ilustrasi Pancasila (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam buku Negara Kebangsaan Pancasila : Kultural, Historis, Filosofis, Yuridis dan Aktualisasinya (2013) dijelaskan mengenai beberapa nilai yang terkandung di Pancasila sebagai ideologi terbuka.

  • Pertama, nilai dasar yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima hal ini adalah pedoman fundamental yang sifatnya universal, mengandung cita-cita negara, dan tujuan yang baik dan benar.
  • Kedua, nilai instrumental yang mencakup arahan, kebijakan, strategi, sasaran, dan lembaga yang melaksanakannya. Konsep ini merupakan perkembangan dari yang sebelumnya dasar. Berkatnya, penyesuaian pelaksanaan dari sesuatu yang dasar akan lebih jelas untuk bisa menyelesaikan masalah yang terjadi.
  • Ketiga, nilai praksis, meliputi realisasi dari instrumental yang sifatnya nyata dan bisa digunakan utuk kehidupan bernegara. Dengan nilai terakhir ini, Pancasila bisa melakukan pengembangan serta perubahan agar bisa sesuai jika diterapkan dalam kondisi masyarakat Indonesia yang berubah. 

Untuk lebih meyakinkan kalian tentang ideologi Pancasila, mari disimak beberapa jenis ideologi lain berikut ini. Temukan perbedaan baik itu kelebihan dan kelemahannya dibandingkan ideologi Pancasila.

Jenis-Jenis Ideologi

Dalam penerapannya terdapat banyak sekali jenis ideologi yang ada di dunia ini, berikut adalah jenis-jenis ideologi yang perlu anda ketahui:

  • Kapitalisme
    Kapitalisme merupakan ideologi yang menekankan sistem perekonomian di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta.
  • Liberalisme
    Liberasime diidentikkan dengan kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme dicirikan dengan kebebasan berpikir bagi para individu.
  • Komunisme
    Komunisme adalah ideologi yang didefinisikan sebagai tatanan sosial ekonomi yang terstruktur atas gagasan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi. Segala sesuatu yang terjadi pada suatu negara akan dikuasai oleh negara tersebut adalah ciri-ciri dari ideologi komunisme.
  • Nasioanalisme
    Sesuai dengan namanya, makna dari ideologi ini adalah mewujudkan kepentingan nasional dengan cara menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas yang sama.
  • Sosialisme
    Sosialisme adalah serangkaian sistem ekonomi dan sosial yang ditandai dengan kepemilikan sosial atas alat-alat produksi dan manajemen mandiri pekerja.
  • Fasisme
    Fasisme adalah paham yang berdasarkan prinsip kepemimpinan dengan otoritas yang mutlak di mana perintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa pengecualian.
  • Demokrasi
    Dalam penerapannya demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum.
  • Feminisme
    Tentunya kita sudah tidak asing dengan istilah yang satu ini, feminisme adalah serangkaian gerakan sosial, gerakan politik, dan ideologi yang memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mendefinisikan, membangun, dan mencapai kesetaraan gender di lingkup politik, ekonomi, pribadi, dan sosial. Feminisme menggabungkan posisi bahwa masyarakat memprioritaskan sudut pandang laki-laki, dan bahwa perempuan diperlakukan secara tidak adil di dalam masyarakat tersebut.

Contoh Ideologi Pancasila dalam Kehidupan

Setelah mengetahui pengertian dan jenis-jenis ideologi yang ada, kini kami berikan beberapa contoh ideologi di dalam kehidupan yang perlu anda ketahui untuk mempermudah anda dalam memahaminya.

Dalam ulasan ini kita ambil contoh penerapan ideologi Pancasila, berikut adalah contoh ideologi berdasarkan masing-masing sila:

1.       Sila Pertama

Contoh penerapan ideologi Pancasila pada sila pertama adalah memberikan kebebasan untuk memeluk agama. Jadi, negara tidak pernah memaksa seseorang untuk memeluk satu di antara agama tertentu.

Baca Juga: Pemahaman dan Nilai-Nilai Pancasila Harus Disampaikan dengan Metode Kekinian

2.       Sila kedua

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI