Wapres Minta Aceh Waspadai Penularan Varian Delta Plus

Erick Tanjung Suara.Com
Selasa, 16 November 2021 | 15:32 WIB
Wapres Minta Aceh Waspadai Penularan Varian Delta Plus
Wakil Presiden RI Maruf Amin [Instagram DPKP Kota Bandung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Maruf Amin meminta Pemerintah Provinsi Aceh meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan varian baru Covid-19, yakni Delta AY.4.2 atau Delta Plus. Sebab varian baru tersebut sudah terdeteksi masuk ke Malaysia dan Singapura.

"Dengan adanya varian baru, bahkan sudah sampai ke Malaysia dan Singapura, ini sudah dekat dengan Aceh. Oleh karena itu, ini harus diwaspadai," kata Maruf Amin saat memimpin rapat di Kantor Gubernur Aceh, Selasa (16/11/2021).

Maruf mengimbau seluruh masyarakat Aceh untuk meningkatkan penerapan protokol kesehatan serta mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Ia menyayangkan capaian vaksinasi Aceh yang termasuk rendah di Indonesia.

"Aceh termasuk salah satu provinsi yang tingkat vaksinasinya masih rendah dari tujuh provinsi. Memang ini harus didorong betul. Penerapan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi secara masif merupakan bagian daripada upaya pengendalian kita," ujarnya.

Baca Juga: Hasil Mutasi Virus Corona Tak Selalu lebih Ganas, Pakar UGM: Tetap Perkuat Prokes

Sebelumnya diberitakan capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Provinsi Aceh tercatat masih rendah. Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto pada hari Senin (25/10) menyebutkan empat provinsi yang tercatat rendah tersebut ialah Aceh, Sumatera Barat, Sulawesi Barat, dan Papua.

"Bapak Presiden memberi catatan khusus untuk Papua, Aceh, Sumatera Barat, dan Sulawesi Barat untuk terus ditingkatkan karena mereka terendah di level 24—33 persen," kata Airlangga dalam keterangannya.

Terkait dengan varian baru virus corona Delta AY.4.2. atau Delta Plus di Malaysia, Kementerian Kesehatan Malaysia mengonfirmasi dua kasus tersebut pada 6 November 2021.

Kedua kasus infeksi tersebut ditemukan pada dua pelajar Malaysia yang baru kembali dari Inggris. Inggris termasuk salah satu negara yang mendominasi penularan virus tersebut hingga 96 persen dari total infeksi di berbagai negara di dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO) menyatakan varian Delta Plus tersebut telah terdeteksi di 42 negara, antara lain Inggris, India, Israel, Amerika Serikat, dan Rusia. (Antara)

Baca Juga: Cegah Varian Delta Plus Masuk Indonesia, Pemerintah Perketat Perbatasan Internasional

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI