Topang Industri Miliaran Dolar, Pekerja Seks Thailand Minta Diakui

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 16 November 2021 | 11:00 WIB
Topang Industri Miliaran Dolar, Pekerja Seks Thailand Minta Diakui
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jadi ini mungkin waktu yang baik untuk memikirkan agar tidak menjadikan pekerja seks sebagai sesuatu yang kriminal karena status kriminal sudah membuat banyak orang menderita."

"Mereka tidak bisa bernegosiasi, mereka tidak bisa melakukan tawar-menawar dengan siapa saja, dan mereka sudah dieksploitasi oleh begitu banyak kelompok karena status pekerja seks dianggap kriminal."

Dao mengatakan, dia ingin melihat pekerja seks diakui dan dia mengatakan pemerintah melihat para pekerja seks sebagai 'bagian kecil dari masyarakat yang tidak dapat perhatian dan tidak dipedulikan."

Dia mengatakan paling tidak di Pattaya, mereka sudah menjadi salah satu pelaku ekonomi utama.

Karena pelanggan mereka tidak ada lagi sementara pandemi tetap berlangsung, pekerja seks harus menemukan sumber penghasilan lain.

Bagaimana masa depan pekerja seks Thailand?

Om, pekerja seks berusia 36 tahun di Pattaya, sekarang menggunakan internet untuk mendapatkan klien.

Orangtua tunggal dari tiga anak tersebut mengatakan dia tidak mau terkena virus sehingga dia hanya bertemu klien yang didapatnya dari aplikasi HP.

"Saya takut keluar untuk bertemu mereka karena saya tidak tahu siapa saja yang sudah mereka temui, jadi bikin janji lewat internet adalah yang terbaik," katanya.

Baca Juga: Hana Hanifah Blak-blakan Soal Artis dan Selebgram yang Kerja Jadi PSK

"Jadi kami membuat perjanjian, bila saya menunjukkan bagian tubuh saya, kamu harus membayar sejumlah uang yang telah disepakati."

Uang yang didapatnya hanya sekitar 10 persen dari pendapatannya sebelum pandemi, hal yang membuatnya sulit untuk membiayai anak-anaknya yang tinggal di provinsi lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI