Polisi Inggris Dibuat Pusing oleh Hilangnya Tiga Patung Alat Kelamin Raksasa

Senin, 15 November 2021 | 17:32 WIB
Polisi Inggris Dibuat Pusing oleh Hilangnya Tiga Patung Alat Kelamin Raksasa
Ilustrasi garis polisi. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi Inggris dibuat pusing oleh kasus hilangnya tiga patung alat kelamin pria raksasa dari sebuah toko di North Yorkshire.

Menyadur Metro News Senin (15/11/2021), tiga patung alat kelamin tersebut adalah milik Jason Hadlow, pemilik Simply Dutch di Leeming Bar/

Pria 58 tahun tersebut sempat menjadi perbincangan publik pada tahun 2010 setelah ia memajang patung alat kelamin berukuran 1,2 meter di depan tokonya.

Jason sempat diminta untuk tidak memajang patung tersebut menyusul keluhan dari masyarakat yang merasa terganggu.

Baca Juga: Prediksi San Marino vs Inggris di Kualifikasi Piala Dunia 2022, 16 November 2021

Setelah membangkang, Jason dijatuhi hukuman denda sekitar 80 poundsterling (RP 1,5 juta) dan patung-patungnya disita oleh polisi.

Tetapi pengusaha itu menolak membayar denda agar patung batu itu dikembalikan kepadanya, dan malah memesan 150 patung lagi dari Indonesia.

Insiden itu membuatnya meluncurkan kampanye 'Free Willy'. Ia mengunggah gambar patung alat kelamin dari beton itu secara online di berbagai lokasi. Polisi North Yorkshire akhirnya tunduk pada tekanan dan mengembalikan patung itu ke Jason.

Tapi sekarang, 11 tahun kemudian, tiga patung tersebut dicuri pada Senin (15/11/2021) sekitar pukul 10.00 malam waktu setempat.

Para pencuri juga mengambil lima patung besi berbentuk rusa dan lima patung beton berbentuk anjing, kata Jason, yang tinggal di kota Yarm.

Baca Juga: Dicicipi Menlu Inggris, Es Cendol Elizabeth Siap Buka Gerai di London?

"Saya tidak percaya ada orang yang mau mencuri patung willy. Ini adalah akhir dari sebuah era. Mereka sangat sentimental bagi saya. Itu adalah cerita besar pada saat itu," jelas Jason.

"Saya mungkin tidak akan melihat yang seperti mereka lagi. Saya agak sedih tetapi pada akhirnya kami tidak menjualnya. Saya harap mereka akan mendapatkan manfaat dari mereka, saya tidak bisa membayangkan apa," sambungnya.
Jason, yang telah menjalankan toko selama 20 tahun, mengatakan bahwa dia menyimpan patung-patung itu karena nilai sentimentalnya.

"Kembali pada tahun 2010 kami biasa menjualnya, mereka populer. Kami memiliki tiga ukuran berbeda," katanya kepada TeesideLive.

Jason mengatakan rekaman CCTV berhasil menangkap pencuri, tetapi mereka tidak dapat diidentifikasi karena kondisi cahaya yang buruk.

Polisi North Yorkshire mengatakan mereka belum melakukan penangkapan terkait kasus pencurian patung alat kelamin tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI