Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin segera menghabiskan stok Vaksin Covid-19 yang mendekati masa kedaluarsa.
Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas sejumlah menteri terkait evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Presiden, Jakarta pada Senin (15/11/2021).
"Pak Presiden meminta tolong hati-hati dengan vaksin kedaluwarsa. Beberapa provinsi yang laporannya sampai ke beliau, seperti Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta itu perlu diperhatikan agar jangan sampai kedaluarsa," kata Budi dalam jumpa pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/11/2021).
Dia menyebut, jika sudah dekat kedaluarsa tapi kebutuhan vaksinasi di daerah tersebut dirasa cukup, maka lebih baik dialihkan ke daerah lain yang masih membutuhkan dosis vaksin.
Baca Juga: Menkes Budi Ungkap Kasus Covid-19 Naik Lagi Akibat Buka Sekolah dan Takziah
"Kita bisa mengalihkan ke provinsi lain yang masih membutuhkan atau alihkan ke TNI-Polri," ucapnya.
Meski begitu, Budi memastikan stok vaksin untuk mengejar target 70 persen warga Indonesia divaksin dosis pertama pada akhir Desember nanti masih aman.
"Stok vaksin kita aman sampai sekarang ada 267 juta dosis sudah didistribusikan ke kabupaten/kota/provinsi, yang sudah dipakai ada 206 juta, jadi masih ada stok sekitar 60 juta di kabupaten/kota/provinsi," ungkap Budi.
Diketahui, pemerintah telah menyuntikan 130,616,514 dosis (62,72 persen) vaksin pertama dan 84,552,446 dosis (40,60 persen) vaksin kedua kepada masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara total sasaran vaksin adalah 208.265.720 atau 70 persen warga Indonesia yang ditargetkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi harus selesai dalam waktu satu tahun untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi: Varian Delta Covid-19 Sudah Beranak Cucu