Suara.com - Pembuatan sumur resapan untuk menanggulangi banjir di Jakarta masih jauh dari target. Sampai akhir tahun 2021, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih harus membangun 13 ribu drainase vertikal.
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) Dudi Gardesi mengatakan, pada tahun 2021, pihaknya menargetkan 25.647 sumur resapan. Namun hingga saat ini, baru terbangun 12.482 sumur.
"Tahun 2021, target pembangunan 25.647 titik drainase vertikal, telah dibangun 12.482 titik per 27 Oktober 2021," ujar Dudi kepada wartawan, Senin (15/11/2021).
Menurut Dudi, sumur resapan yang dibuat cukup berhasil mengalirkan air yang menggenang hingga ke dalam tanah. Bahkan di tahun ini, ia menargetkan 68.038 meter kubik air terserap oleh drainase vertikal ini.
Baca Juga: Sumur Resapan di Trotoar Disebut Proyek Bodoh, Reaksi Wagub DKI soal Unggahan Ferdinand
"Pembangunan drainase vertikal ini, di samping utamanya adalah untuk me-recharge terhadap air tanah, tetapi juga diminta bisa membantu genangan-genangan yang sifatnya lokal," katanya.
Selain mengejar target pembuatan sumur resapan, Dudi juga menyebut pihaknya sedang gencar melakukan pengerukan saluran, waduk, hingga embung.
Pengerukan tersebut dilakukan untuk mengoptimalisasi daya tampung air.
"Saluran-saluran kami lakukan pengerukan untuk menambah kapasitas daya tampungnya. Tidak hanya di saluran, di waduk, di embung, kita juga optimalisasikan fungsi-fungsinya, sehingga mereka bisa berfungsi sewaktu terjadi banjir," katanya.
Program yang kerap dikenal sebagai grebek lumpur ini telah dilakukan di 104 lokasi. Ia juga mengerahkan 288 alat berat untuk mengerjakannya.
Baca Juga: Dikritik Netizen, Wagub DKI Jelaskan Alasan Bangun Sumur Resapan di Atas Trotoar
Sampai tanggal 1 November 2021, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan pengerukan 32 waduk, situ, embung dengan volume pengerukan 626.546 meter kubik.