Buntut Tegur Fadli Zon Karena Kritik Jokowi, Pengamat: Elektabilitas Prabowo Dipertaruhkan

Senin, 15 November 2021 | 13:19 WIB
Buntut Tegur Fadli Zon Karena Kritik Jokowi, Pengamat: Elektabilitas Prabowo Dipertaruhkan
Prabowo Subianto
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dipertaruhkan karena memilih menyikapi kritikan Fadli Zon dengan teguran. Pengamat politik Ujang Komarudin memprediksi elektabilitas Prabowo bakal tergerus jika mempertahankan sikapnya yang demikian.

Menurut Ujang, sudah sejak dulu Fadli Zon memang memiliki DNA sebagai kritikus. Karena itu seharusnya Gerindea bisa memberikan keleluasaan kepada Fadli untuk tetap mempertahankan jika kritis, kendati posisi Gerindra saat ini berada di koalisi.

Sebab, kata Ujang, kerugian bakal melanda Prabowo jika terus melarang kritik Fadli Zon dengan memberikan teguran.

"Besar atau kecil akan berpengaruh. Jika terus melarang Fadli Zon maka rakyat bisa saja akan menyalahkan Prabowo. Itu bisa membuat elektabilitas Prabowo bisa stagnan bahkan menurun," ujar Ujang dihubungi, Senin (15/11/2021).

Baca Juga: Analisa Pakar Usai Fadli Zon Kena Tegur Gerindra Gegara Kritik Jokowi

Sikap Prabowo yang menegur Fadli Zon usai mengkritik Presiden Jokowi itu memang patut dipahami. Mengingat posisi Gerindra di koalisi dan Prabowo yang kini menjadi bawahan Jokowi dengan menjabat Menteri Pertahanan.

"Karena ada dalam koalisi pemerintahan, maka ada hukum tak tertulis diantara mereka. Masa ada dalam koalisi pemerintah, tapi mengkritik pemerintah. Bisa diistilahkan jeruk makan jerus. Inilah salah satu minus gabung dengan pemerintah, tak bisa bersuara keras dan lantang untuk membela rakyat," tutur Ujang.

Namun begitu bagi Ujang sikap Prabowo tetap dinilai berlebihan. Ia menyebut sikap kritis itu sudah menjadi hak Fadli Zon selaku anggota DPR dalam melalukan fungsi pengawasan.

"Apa yang dilakukan Prabowo berlebihan. Hak Fadli Zon sebagai anggota DPR untuk menyuarakan kondisi dan masalah banjir yang sedang dihadapi masyarakat Sintang. Mestinya didukung dan dorong agar lebih kencang lagi mengkrtik," kata Ujang.

Dengan melakukan peneguran terhadap Fadli, Gerindra dinilai memiliki kerisauan soal posisinya di koalisi partai pemerintah. Ujang berujar Gerindra memilih menghindari polemik di koalisi, maka menegur Fadli Zon yang kritis adalah jalan yang dipilih.

Baca Juga: Fadli Zon Kena Tegur Gerindra Usai Kritik Jokowi, Pengamat: Prabowo Berlebihan

"Dampaknya tak akan harmonis hubungan Prabowo dan Gerindra dengan Jokowi. Karena Gerindra dianggap tak paham aturan berkoalisi. Dan dampaknya akan merugikan Jokowi," kata Ujang.

"Dampak itu dihindari oleh Gerindra, dengan cara menegur Fadli Zon," tandasnya.

Fadli Zon memberikan sindiran kepada Presiden Jokowi soal kapan dirinya meninjau banjir Sintang. Menanggapi itu, Partai Gerindra menegaskan bahwa cuitan Fadli Zon bersifat pribadi.

Juru Bicara yang juga Waketum Partai Gerindra Habiburokhman berujar bahwa Ketum Gerindra Prabowo sudah memberikan teguran.

"(Ditegur) Pak Prabowo melalui Pak Sekjend (Ahmad Muzani)," kata Habiburokhman, Minggu (14/11/2021).

Habiburokhman menegaskan bahwa pernyataan Fadli Zon tidak mewakili Fraksi Gerindra di DPR maupun partai.

"Soal tweet Pak Fadli Zon soal Sintang, kami perlu meluruskan jika statement tersebut tidak mewakili fraksi ataupun partai," kata Habiburokhman.

Habiburokhman mengatakan Gerindra sudah memberikan teguran terhadap Fadli, buntut dari sindiran yang ia tweet.

"Kepada beliau sudah diberikan teguran dan kami juga meminta maaf apabila statement tersebut menimbulkan ketidaknyamanan," ujar Habiburokhman.

Menurut Habiburokhman sebagai kader Gerindra, sebuah teguran merupakan hal yang biasa apabila ada pernyataan yang dinilai kutang tepat.

"Saya sendiri sebagai Jubir partai sering kena teguran, begitu juga rekan-rekan anggota DPR lainnya," kata Habiburokhman.

Sebelumnya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon memberikan sindiran menohok kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal ini setelah melihat Jokowi menjajal Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Melalui akun Twitter-nya, Fadli Zon mengomentari cuitan Presiden Jokowi yang sedang motoran di Sirkuit Mandalika. Ia awalnya mengucapkan selamat kepada orang nomor satu di Indonesia itu atas peresmian Sirkuit Mandalika.

"Luar biasa Pak. Selamat peresmian Sirkuit Mandalika," ucap Fadli Zon sebagai informasi Twitter seperti dikutip BeritaHits.id, Sabtu (13/11/2021).

Namun, Mantan Wakil Ketua DPR ini juga tak lupa memberikan kritikan tajam kepada Presiden Jokowi. Ia mengingatkan Jokowi mengenai banjir yang menerjang Sintang, Kalimantan Barat.

Banjir di Sintang itu sudah 3 minggu tak kunjung surut. Karena itu, Fadli Zon mempertanyakan kapan Presiden Jokowi akan mengunjungi rakyatnya yang sedang terkena bencana tersebut.

"Tinggal kapan ke Sintang, sudah 3 minggu banjir belum surut," sentil Fadli Zon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI