Suara.com - Sebagai manusia, kita pasti pernah berada dalam suatu masa di mana hidup seolah terasa tidak berarti lagi. Ada juga waktu di mana pikiran kita telah direnggut oleh rasa putus asa, sehingga semangat dan gairah untuk menjalani hidup pun lantas padam. Tidak jarang ketika sudah tidak sanggup menahan keterpurukan tersebut, kita jadi terpengaruh melakukan hal-hal yang menyalahi perintah Allah SWT yang sepatutnya tidak dilakukan. Di samping itu, agama Islam sebenarnya melarang umatnya berlarut-larut dalam kesedihan atau galau.
Sering sekali setelah berikhtiar, kita masih belum mendapatkan apa yang diinginkan. Meskipun begitu, kita tidak perlu langsung sedih atau galau. Hal ini karena Allah SWT sejatinya Maha Mengetahui dan Maha Melihat segala hal yang telah dikerjakan hamba-hamba-Nya, sekalipun itu yang terucap dalam kalbu. Hal ini seperti yang telah dijelaskan dalam Surat Fatir ayat 38 dan Surah Al-Baqarah ayat 29. Allah SWT berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya Allah mengetahui yang tersembunyi di langit dan di Bumi. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati”, (QS Fatir, [35]:38).
"Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di Bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu", (QS Al-Baqarah, [2]: 29).
Baca Juga: 4 Amalan Agar Rezeki Datang, Menurut Syekh Ali Jaber
Meskipun merasa sedih memang lumrah, namun Allah SWT ternyata membenci hamba-Nya yang terus-terusan galau. Hal ini karena berlarut dalam kesedihan ternyata malah akan melemahkan kalbu. Tidak hanya itu, sedih yang berkepanjangan juga akan meredupkan semangat dan tekad untuk mengubah nasib/keadaan menjadi lebih baik. Dan yang paling utama, setan akan menjadi sangat gembira ketika melihat Mama terpuruk dalam kesedihan (Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan).
Saat merasa galau, sedit, menghadapi masalah, kita harus banyak berdoa kepada Allah SWT. Perlu ingat bahwa Allah SWT mengabulkan doa hamba-Nya melalui tiga cara, di antaranya:
- Pertama, Allah SWT akan langsung mengabulkan permohonan doa hamba-Nya pada saat itu juga.
- Kedua, Allah SWT menunda pengabulan doa hamba-Nya.
- Ketiga, Allah SWT kabulkan permintaan hamba-Nya dalam bentuk lain yang jauh lebih baik.
Adanya jaminan pengabulan doa ini harus mendorong kita untuk menjadi manusia yang lebih optimis dan pantang menyerah di masa yang akan datang.
Melansir tayangan di kanal YouTube Kompilasi Taushiyah yang diunggah pada 1 Januari 2021, Syekh Ali Jaber memberikan nasihat pada orang-orang yang sedang galau, sedih, dan tengah menghadapi musibah.
"Berapa kali kita menangis ketika kota terduduk di atas sajadah? Berapa tetesan air mata ketika kita bermunajat kepada Allah ketika kita mendapat musibah? Berapa banyak wirid dzikir kota? Sudah mencapai seberapa banyak tahlil? Atau hanya tahlilan dilakukan pas ada orang mati? Sedangkan kita yang masih hidup membutuhkan dzikir dan meningkatkan dzikir kepada Allah supaya Allah mengangkat bala ini", jelas Syekh Ali Jaber.
Baca Juga: Lakukan 4 Langkah Ini Saat Hadapi Kegagalan, Jangan Menyerah!
"Doa, sedekah, tahajud, baca Al Quran, ini semua amalan-amalan wasilah mengangkat bala, menolak bala", tambah Syekh Ali Jaber.
"Saya mohon nanti pulang ke rumah, duduk di atas sajadah, dan beristighfar sampai menangis, bermunajatlah kepada Allah. Karena hanya Allah tempat berlindung kita, hanya Allah tempat munajat kita, hanya Allah yang mau mengangkat segala bala dan musibah yang kita hadapi", tutup Syekh Ali Jaber dalam dakwahnya.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama