Heboh Raja Thailand Kembali ke Jerman, Kali Ini Bawa 30 Anjing Pudel

Minggu, 14 November 2021 | 16:36 WIB
Heboh Raja Thailand Kembali ke Jerman, Kali Ini Bawa 30 Anjing Pudel
Raja Thailand, Vajiralongkorn, naik ke tampuk kekuasaan sejak tahun 2016. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Raja Thailand yang kontroversial, Maha Vajiralongkorn kembali terbang ke Jerman meski seruan reformasi terus berlanjut di negaranya.

Menyadur The Guardian Minggu (14/11/2021), ini adalah perjalanan pertamanya ke luar negeri sejak protes pro-demokrasi meledak tahun lalu di Thailand.

Tabloid Jerman Bild melaporkan Vajiralongkorn tiba hari Senin di Bavaria, bersama rombongannya yang terdiri dari 250 orang dan 30 anjung pudel kerajaan.

Rombongan ini telah memesan seluruh lantai hotel bandara Hilton Munich selama 11 hari.

Baca Juga: Hadiah Ulang Tahun, Raja Thailand Angkat Selir Sineenat Jadi Ratu Kedua

Masa tinggalnya yang lama di sebuah vila di Danau Starnberg Bavaria pada puncak protes anti-pemerintah tahun lalu, menjadi masalah diplomatik di Jerman.

Raja Thailand kembali ke Jerman dengan 30 anjing pudel. (Tangkap Layar Bild)
Raja Thailand kembali ke Jerman dengan 30 anjing pudel. (Tangkap Layar Bild)

Saat itu menteri luar negeri, Heiko Maas memperingatkan urusan luar negeri negara tidak boleh dilakukan dari tanah Jerman.

“Kami menjelaskan bahwa politik Thailand tidak boleh dilakukan dari Jerman,” kata Maas kepada Bundestag pada Oktober 2020.

“Jika ada tamu di negara kami yang melakukan urusan negaranya dari tanah kami, kami akan selalu ingin bertindak. melawan itu.”

Juru bicara luar negeri Jerman mengatakan Thailand telah meyakinkan mereka bahwa urusan negaranya ditangani oleh perdana menteri sementara raja tinggal di Jerman untuk urusan pribadi.

Baca Juga: Heboh 1.400 Foto Syur Selir Raja Thailand Bocor, Akhirnya Dipublikasikan

Pengunjuk rasa di Thailand mengecam raja karena liburan panjangnya ke luar negeri. Mereka menyerukan perubahan untuk mengekang kekuasaan dan kekayaannya.

Demonstran berargumen bahwa raja harus melepaskan kendali atas dana kerajaan dan unit-unit penting tentara yang ada di bawah komandonya.

Mereka juga berpendapat bahwa undang-undang lese-majesty, yang melarang kritik terhadap keluarga kerajaan, harus dibatalkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI