Demi Klaim Asuransi Rp 43 Miliar, Pria Hongaria Ini Tabrakkan Diri ke Kereta Api

Jum'at, 12 November 2021 | 11:46 WIB
Demi Klaim Asuransi Rp 43 Miliar, Pria Hongaria Ini Tabrakkan Diri ke Kereta Api
Ilustrasi kereta api. (Pixabay/Didgeman)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria di Hongaria yang sengaja menabrakkan diri ke kereta api demi mendapatkan uang asuransi Rp 43 miliar akhirnya ditahan polisi.

Menyadur The Sun Kamis (11/11/2021), pengadilan Hongaria mengatakan bahwa Sandor Cs sengaja menabrakkan diri demi mengklaim asuransi.

Insiden itu terjadi pada tahun 2014 di desa Nyircsaszari, Hungaria. Sejak saat itu, Sandor menghadapi pengawasan dari pihak berwenang.

Pihak berwenang kemudian curiga setelah Sandor langsung mengambil 14 polis asuransi jiwa berisiko tinggi senilai 2,3 juta poundsterling (Rp 43 miliar).

Baca Juga: Spesial Harbolnas 11.11, Yuk Serbu Diskon untuk Asuransi Mobil dan Properti

Sandor mengklaim bahwa dia akhirnya mengambil polis asuransi tersebut setelah menerima nasihat keuangan dari seseorang.

Istri Sandor kemudian mengajukan klaim asuransi langsung setelah kejadian tersebut, namun ditolak.

Pihak asuransi menduga bahwa Sandor sengaja mencederai dirinya sendiri dengan cara menabrakkan diri ke kereta.

Sandor menolak dugaan tersebut dan mengklaim bahwa dia menginjak pecahan kaca yang mengakibatkan dia jatuh dan ditabrak kereta. Insiden itu mengakibatkan Sandor harus diamputasi kedua kakinya dari lutut ke bawah.

Penyelidikan yang telah berlangsung selama tujuh tahun ini diperumit oleh fakta bahwa kondektur kereta mengubah ceritanya.

Baca Juga: OJK Desak Penyelesaian Sengketa Asuransi Jiwa Bersama Bumiputra

Awalnya, kondektur menyatakan bahwa Sandor jatuh tetapi kemudian mengklaim bahwa dia sengaja menabrakkan dirinya ke depan kereta.

Kasus ini diakhiri dengan Sandor menerima hukuman penjara dua tahun ditangguhkan dan perintah untuk mengganti biaya hukum 4.725 poundsterling (Rp 90,3 juta).

"Saya menemukan keputusan itu sangat aneh, tentu saja itu tidak seperti yang saya harapkan, saya kecewa," ujar Sandor kepada outlet media Blikk.

"Saya perlu melihat ini sampai akhir karena, sebagaimana adanya, ini tidak benar, dan pengadilan harus merasakan hal yang sama," sambungnya.

Sebelum kejadian, Sandor bekerja di sektor energi dan memasang boiler di dalam dan luar negeri, namun karirnya berakhir ketika ia kehilangan kakinya.

Sandor masih memiliki beberapa klaim asuransi yang tertunda, tetapi mengingat keputusan pengadilan, kemungkinan besar tidak akan dibayar.

Tidak jelas apakah Sandor akan dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI