Pimpinan Jakarta Minta Panitia Reuni 212 Tunda Acara di Monas

Jum'at, 12 November 2021 | 07:49 WIB
Pimpinan Jakarta Minta Panitia Reuni 212 Tunda Acara di Monas
Suasana aksi reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Senin (2/12/2019). Reuni tersebut digelar untuk lebih mempererat tali persatuan umat Islam dan persatuan bangsa Indonesia. ANTARA FOTO/Aruna/Adm/ama. (ANTARA FOTO/ARUNA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Panitia reuni 212 yang semula akan menyelenggarakan acara di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, diminta untuk menunda kegiatan karena berpotensi memicu kerumunan massa, sementara sekarang masih terjadi pandemi Covid-19.

Permintaan disampaikan oleh Wakil Gubernur Jakarta Ahmad Riza Patria, "Kami ingin ada dukungan, bantuan, kesadaran dari teman-teman dari panitia (reuni) 212 untuk mempertimbangkan kembali. Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan mohon ditunda dulu."

Riza mengatakan walaupun angka kasus Covid-19 sudah terkendali, penerapan protokol kesehatan tetap harus dilakukan secara ketat guna mencegah penyebaran virus.

"Karena masih di masa pandemi, tentu tidak bijak kalau kita melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan, yang pada akhirnya bisa mengakibatkan penyebaran Covid-19," kata dia.

Baca Juga: Novel Bamukmin Mau Gelar Reuni Akbar 212, Pengelola: Monas Belum Dibuka

Kepala UPT Monas Isa Sarnuri sejauh ini belum menerima surat izin untuk penyelenggaran reuni 212 dari Persatuan Alumni  212.

"Sampai saat ini Monas belum dibuka untuk umum dan kegiatan umum. (Surat) belum ada juga ya," kata Isa.

Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin menyatakan acara tersebut rencananya diselenggarakan pada 2 Desember 2021, tetapi "dipersulit oleh Polda Metro Jaya."

Novel Bamukmin mengatakan panitia sudah menyiapkan rencana cadangan jika izin reuni 212 di Monumen Nasional tidak diberikan oleh Polda Metro Jaya.

“Keputusan kita final mau seperti itu, kopi daratlah. Tapi memang kita dipersulit oleh Polda Metro Jaya, dan aparat Kepolisian selalu memandang sensitif terhadap gerakan umat Islam,” katanya.

Baca Juga: Hibah Uang untuk Bamus Betawi Diusulkan Distop, Pemprov akan Pelajari Dulu

Rencana cadangannya, kemungkinan acara reuni tak diselenggarakan di Jakarta. Dia menegaskan acara akan diselenggarakan secara offline.

“Ada plan b, kita bisa cari tempat lain, bukan mesti di Jakarta. Bisa juga kita adakan di daerah lain, jadi tiap tahun beda-beda tempat dan itu bisa terjadi. Paling tidak offline,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI