Indonesia akan Libatkan Petani dan Guru untuk Perangi Sentimen Anti-Sawit

SiswantoABC Suara.Com
Jum'at, 12 November 2021 | 05:33 WIB
Indonesia akan Libatkan Petani dan Guru untuk Perangi Sentimen Anti-Sawit
Petani kelapa sawit saat memanen hasil kebunnya di Duri, Kabupaten Bengkalis. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Dalam pemahaman saya, kelapa sawit adalah penyumbang devisa terbesar, tapi… ada juga informasi yang mungkin agak negatif,” kata Sukiter, seorang guru yang berbasis di kota Yogyakarta yang menghadiri acara tersebut.

"Tapi (berdasarkan) penjelasan tadi (di workshop), banyak sekali manfaat kelapa sawit," ujarnya dalam video promosi program tersebut.

Muda dan peduli lingkungan

Aktivis lingkungan selama beberapa dekade mencoba menyebarkan pesan anti-kelapa sawit di kalangan anak muda Indonesia, yang menjadi lebih mudah menerima seruan global melalui internet dan media sosial untuk memerangi perubahan iklim.

Ini telah mendorong industri kelapa sawit Indonesia untuk mencoba melawan apa yang dilihatnya sebagai penyebaran informasi sepihak di dalam negeri, kata Toggar Sitanggang, wakil ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) kepada Reuters.

"Kita perlu menyebarkan informasi positif di kalangan anak muda ini dan membuat mereka lebih mempertanyakan informasi yang mereka dapatkan."

Lebih dari 50 persen orang Indonesia berusia sembilan hingga 40 tahun - populasi yang dikenal sebagai Gen Z dan Milenial.

Dalam survei Gen Z dan Milenial yang dilakukan oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia, 95 persen responden setidaknya "sedikit khawatir" tentang masalah iklim - jauh lebih banyak daripada kelompok yang lebih tua.

Studi menunjukkan bahwa krisis iklim dipandang sebagai masalah paling mendesak kedua di negara ini, setelah korupsi.

Baca Juga: Asam Lemak yang Terkandung di Minyak Kelapa Sawit Bisa Menyebabkan Penyebaran Sel Kanker

Helga Angelina, 30 tahun pendiri rantai restoran vegan Burgreens dan produsen daging tiruan vegan bebas minyak sawit Green Rebel Foods, mengatakan tren membuat pilihan yang lebih sadar lingkungan telah membuat pendapatannya melonjak 20 kali lipat sejak dia memulainya pada tahun 2013.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI