Suara.com - Polisi menyebut warga negara asing (WNA) Nigeria berinisial KC (31) yang ditemukan tewas di kantor Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim), Kalideres, Jakarta Barat memiliki riwayat penyakit jantung. Namun, penyebab pasti daripada kematian korban hingga kekinian masih dalam tahap penyelidikan.
Kapolsek Kalideres Kompol Hasoloan Situmorang mengungkapkan itu berdasar keterangan dari istri korban.
"Informasinya yang bersangkutan (KC) ada (riwayat penyakit) jantung," kata Hasoloan kepada wartawan, Rabu (10/11/2021).
Viral
Baca Juga: WNA Tewas Diduga Berkelahi, Cerita Keributan di Halaman Rudenim DKI Jakarta Versi Warga
Kabar kematian KC viral di media sosial setelah peristiwa itu diunggah oleh akun Instagram @warungjurnalis. Berdasar keterangannya, sempat terjadi keributan sesaat sebelum KC ditemukan tak bernyawa pada Selasa (9/11) kemarin.
"Petugas gabungan Polres Jakarta Barat mengawal ketat proses pemindahan belasan tahanan rumah detensi imigrasi Kalideres, Jakarta Barat. Evakuasi ini diduga buntut keributan yang menewaskan salah satu WNA," tulis akun tersebut.
Kesaksian Warga
Senada dengan itu, seorang tukang ojek pangkalan bernama Kades (60) mengaku sempat melihat keramaian di halaman Rudenim DKI Jakarta. Keramaian itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
"Ramai semua pada keluar karyawannya, yang laki, yang perempuan juga keluar," kata Kades saat ditemui Suara.com, Rabu.
Baca Juga: Bungkam Soal Kasus WNA Diduga Tewas Akibat Kerusuhan, Rudenim DKI: Bukan Kewenangan Kami
Saking ramainya, Kades juga sempat menduga ada keributan anatar karyawan Rudenim DKI Jakarta.
"Saya pikir itu karyawannya yang berantem. Orang pada ramai, teriak-teriak gitu mereka," ujarnya.
Menurut penuturannya, sekitar pukul 15.30 WIB dia melihat sejumlah anggota kepolisian datang ke lokasi. Berselang itu, ada ambulans yang keluar menuju Rumah Sakit Mitra Keluarga, yang berada di seberang Kantor Rudemim DKI Jakarta.
"Ada ambulans dari sana (menunjuk Rudenim) langsung masuk ke sini (menunjukkan RS Mitra Keluarga)," tuturnya.
Kendati begitu, Kades tidak mengetahui secara pasti siapa dan penyebab kericuhan tersebut.
"Kalau itu saya kurang tahu," katanya.