Suara.com - Pihak Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta menggelar rapat dengan perwakilan Kedutaan Besar (Kedubes) Nigeria di kantor Rudenim, Kali Deres, Jakarta Barat, Rabu (10/11/2021). Pertemuan diduga menyusul kabar tewasnya seorang warga Nigeria akibat perkelahian.
Informasi itu diketahui ketika wartawan mengonfirmasikan kabar penyebab kematian WNA tersebut.
Awalnya wartawan meminta untuk bertemu dengan Kepala Rudenim Jakarta ke dua orang petugas dari balik pintu gerbang. Namun, mereka mengatakan, pimpinannya belum dapat ditemui, karena sedang ada rapat.
"Karena hari ini juga ada rapat, kalau dilihatkan ada kedutaannya juga. Jadi lagi rapat antara kedutaan saja," kata salah satu petugas.
Baca Juga: WN Nigeria Tewas di Kantor Rudenim Jakarta Diduga Akibat Berkelahi
Ketika ditanyakan, perwakilan Kedutaan Besar mana yang mendatangi kantor Rudenim, petugas tersebut membenarkan dari kedutaan Nigeria.
"Ya (Nigeria)," jawabnya membenarkan.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Suara.com pukul 12.09 WIB, di halaman kantor Rudenim Jakarta terparkir sebuah mobil dengan bendera Nigeria.
Seperti pemberitaan sebelumnya, berdasarkan postingan akun Instagram @warungjurnalis, dikabarkan terjadi pertikaian di kantor Rudenim Jakarta.
"Pasca terjadinya keributan yang di duga antar Warga Negara Asing atau WNA di dalam Rumah Detensi Imigrasi Jakarta Barat di Jalan Peta Selatan, Kalideres, Jakarta Barat Rabu (10/11) dini hari beberapa WNA di evakuasi," tulis akun @warungjurnalis yang dikutip Suara.com, Rabu (10/11/2021).
Baca Juga: 27 Pengungsi Luar Negeri Meninggalkan Makassar
Dalam keterangan itu juga dituliskan, satu WNA tewas diduga akibat perkelahian tersebut.
"Petugas gabungan Polres Jakarta Barat mengawal ketat proses pemindahan belasan tahanan rumah detensi imigrasi Kalideres, Jakarta Barat. Evakuasi ini diduga buntut keributan yang menewaskan salah satu WNA," tulis akun tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Suara.com, WNA tersebut berinisial KC (35) dan diduga merupakan warga asal Nigeria. Namun, Kapolsek Kalideres, AKP Hasoloan Situmorang ketika dikonfirmasi, hanya membenarkan seorang WNA yang meninggal dunia.
"Yang bersangkutan sudah dibawa ke RS. Untuk penyebabnya masih menunggu hasil pemeriksaan," kata Hasoloan, Rabu.
Ketika dimintai keterangan lebih lanjut terkait kabar perkelahian tersebut, Hasoloan mengaku tidak mendapat kabar itu.
"Kami enggak bisa pastikan itu. Tapi itu kan instansi ya, kalau lebih ini lagi, konfirmasi ke kepalanya (Rudenim)," ujar Hasoloan.
Sementara itu terkait penyebab kematian WNA tersebut Hasoloan juga belum dapat memastikannya.
"Mengenai penyebabnnya apa. Apakah sakit bawaan, atau menahun, atau apa, kami belum bisa simpulkan. Karena harus orang medis yang sampaikan," kata dia.