Suara.com - Setidaknya 26 murid tewas dan 13 lainnya luka-luka dalam kebakaran yang terjadi di sekolah kayu beratap jerami di Niger selatan.
Menyadur Al Jazeera Selasa (9/11/2021), ruang kelas yang terbuat dari material mudah terbakar turut memperburuk keadaan.
Wali kota Maradi, Chaibou Aboubacar mengatakan murid-murid di sekolah itu berusia antara lima dan enam tahun. "Saat ini, kami memiliki 26 orang tewas dan 13 luka-luka, empat di antaranya serius," kata Chaibou Aboubacar.
Niger, salah satu negara termiskin di dunia, telah mencoba memperbaiki kekurangan gedung sekolah dengan memanfaatkan ribuan gudang jerami dan kayu untuk digunakan sebagai ruang kelas.
Baca Juga: Korban Kebakaran Rumah di Matland City Tangerang Alami Luka Bakar 90 Persen, Jasad Hangus
Ketika mereka tak memiliki meja dan kursi, proses belajar mengajar dilakukan sederhana dengan anak-anak terkadang duduk di tanah.
Kebakaran di sekolah kayu seperti ini sering terjadi tapi jarang menimbulkan korban. Sebelumnya 20 murid tewas dalam kebakaran sekolah di distrik kelas pekerja Niamey pada bulan April.
Issoufou Arzika, sekretaris jenderal Persatuan Guru Niger, mengatakan kepada AFP bahwa kebakaran hari Senin telah "menghancurkan" sekolah di Maradi.
Ia mengatakan serikatnya telah memperingatkan para pejabat tentang bahaya kelas jerami dan kayu setelah kebakaran di Niamey.
“Lebih baik mengadakan kelas di bawah pohon daripada di gubuk jerami, yang telah menjadi kuburan yang mudah terbakar bagi siswa,” katanya.
Baca Juga: Kebakaran di Rumah Sakit, Tewaskan 4 Bayi Baru Lahir