Suara.com - Dalam ajaran agama Islam semua aktivitas yang dilakukan sudah ditetapkan berdasarkan tata cara, salah satunya adalah ketika ingin tidur. Bagaimana doa sebelum tidur itu?
Seperti yang kita ketahui bahwa saat kita tidur arwah yang bersemayam di dalam tubuh kita akan keluar meninggalkan jasad kita, maka dari itu terdapat beberapa tata cara dan adab yang mengatur tentang apa yang kita lakukan ketika ingin tidur. Salah satu-nya dengan berdoa dan menjalankan adab-adab yang diajarkan Rasulullah.
Pada kesempatan ini kami akan mengulas tentang 6 adab tidur menurut Rasul dan doa sebelum tidur.
Doa Sebelum Tidur
Baca Juga: Umur Tak Ada yang Tahu, Baca Doa Tidur agar Dilindungi Allah SWT
Alangkah baiknya setiap aktivitas yang akan kita lakukan dimulai dengan membaca doa agar dijauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk ketika akan tidur. Berikut adalah bacaan doa sebelum tidur yang dapat anda bacakan:
Bismika rabba wadha’tu janbî wabismika arfa’uhu faghfirli dzanbi. Allahuma qinî ‘adzabaka yauma tab’atsu ‘ibadaka. Allahumma bismika ahya wa amut, Allahumma inni a‘udzubika min-syarri kulli dzi syarrin. Wa min syarri kulli dabbatin anta akhidzun binashiyatiha, inna rabbi ’ala shirathin mustaqam.
Artinya: "Dengan nama-Mu wahai Tuhanku, kuletakkan rusukku dan dengan nama-Mu pula kuangkat tulang itu serta ampunilah dosa-dosaku. Ya Allah semoga Engkau menjagaku dari azab-Mu pada hari di mana Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu. Ya Allah, dengan nama-Mu aku hidup dan mati. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari keburukan segala sesuatu yang memiliki keburukan serta dari kejahatan setiap yang melata. Engkaulah yang menggenggam ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku berada di jalan yang lurus."
6 Adab Tidur Ajaran Rasul
Mengutip dalam berbagai sumber, terdapat beberapa tata cara yang dilakukan oleh Rasulullah. Mengingat bahwa Rasulullah SAW adalah panutan bagi setiap pemeluk agama Islam, setiap adab yang diajarkan oleh beliau mengandung makna-makna baik dalam kehidupan.
Baca Juga: Jangan Besar Kepala, Ini Doa Ketika Dipuji dalam Islam
Berikut adalah 6 adab tidur menurut Rasulullah yang dapat anda contoh:
1. Posisi tidur miring ke arah kanan
Faktanya ajaran Rasulullah yang menyarankan untuk memposisikan tidur ke arah kanan juga memiliki manfaat baik bagi kesehatan, yakni mengurangi resiko terjadinya kegagalan jantung yang terjadi karena jantung tertindih oleh organ lain.
2. Meletakkan tangan kanan di bawah pipi kanan
Dari Hudzaifah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa "Nabi SAW jika ingin tidur di malam hari, maka beliau meletakkan tangannya di pipinya (yang kanan), kemudian mengucapkan, Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup)."
3. Tidak tidur dengan posisi tengkurap
Perlu anda ketahui bahwa tengkurapp merupakan salah satu posisi tidur yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT, hal ini diceritakan melalui riwayat yang artinya:
“Bapakku menceritakan kepadaku bahwa ketika aku tidur di masjid di atas perutku (tengkurap), tiba-tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku dan berkata, ‘Sesungguhnya tidur yang seperti ini dimurkai Allah.’ Bapakku berkata, ‘Setelah aku melihat ternyata Beliau adalah Rasulullah SAW’,” (HR. Thabrani).
4. Tidur lebih awal
Hal ini dijelaskan melalui salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Rasulullah yang artinya: "Bahwasanya Rasulullah SAW membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya." (HR. Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647).
5. Membaca doa dan ayat kursi sebelum tidur
Jangan lupa juga untuk membaca doa sebelum tidur seperti yang telah dijelaskan di atas. Agar lebih sempurna, kalian juga bisa membaca ayat kursi sebelum tidur.
6. Memadamkan lampu
Mengutip dalam jurnal Cancer Genetics and Cytogenetics, terdapat dampak pada jam biologis yang terjadi karena adanya cahaya buatan. Hal tersebut dapat memicu ekspresi berlebihan yang memungkinkan terjadinya pembentukkan sel kanker.
Demikian adalah ulasan tentang 6 adab tidur ajaran Rasul dan doa sebelum tidur, semoga dapat memberikan wawasan pengetahuan keagamaan baru untuk anda sekalian.
Kontributor : Dhea Alif Fatikha