Benny Mamoto: Lumpuhkan Organisasi Teroris, Matikan Sumber Dananya

Siswanto Suara.Com
Selasa, 09 November 2021 | 12:15 WIB
Benny Mamoto: Lumpuhkan Organisasi Teroris, Matikan Sumber Dananya
Benny Mamoto [Suara.com/Andi Ahmad Sulaendi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyitaan kotak amal milik kelompok teroris Jamaah Islamiyah di Lampung sudah didukung oleh bukti yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan, kata Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional Benny Mamoto.

"Densus ketika menyita kotak amal tentunya sudah didukung bukti yang kuat dan harus dipertanggungjawabkan di depan pengadilan," kata Benny yang juga mantan Penyidik Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri saat dihubungi melalui pesan whatsapp di Jakarta, hari ini.

Menurut Benny, kalau ingin melumpuhkan organisasi teroris, salah satu caranya mematikan sumber dana mereka.

Mengenai sumber pendanaan teroris ini, Benny menjelaskan Para Wijayanto, pemimpin jaringan teroris JI, memiliki kemampuan mengelola organisasi sangat profesional karena latar belakangnya adalah pebisnis.

Benny mengungkap latar belajar Para Wijayanto pernah bekerja di lima perusahaan dan terakhir sebagai HRD perusahaan besar di Jawa Tengah. Dia lulusan fakultas teknik salah satu perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah.

"Dia (Wijayanto) pernah belajar cara membuat senjata di Filipina Selatan. Saya mempelajari strategi yang dia buat memang sangat bagus dan mengikuti perkembangan yang ada di masyarakat," kata Benny.

Menurut Benny, sebelum kepemimpinan Para Wijayanto, organisasi JI dipimpin oleh pimpinan berlatar belakang pendidikan agama sehingga penggalangan dananya sangat terbatas, seperti sumbangan dari infak, sedekah, dan hasil fa'i (perampokan bank dan sebagainya), atau sumbangan dari Al Qaeda.

Para Wijayanto, lanjut Benny, telah menyusun buku inti strategi "Tamkin" yang isinya termasuk cara membangun jaringan dan menggalang dana. Salah satu cara penggalangan dana adalah melalui kotak amal yang disamarkan sehingga masyarakat tidak tahu siapa dibalik kotak amal tersebut.

"Mereka bahkan punya bisnis legal sebagai sumber dana untuk mengelola organisasi, termasuk memberangkatkan ratusan anggotanya ke Suriah," kata Benny.

Baca Juga: STOP PRESS: Satu Terduga Teroris di Gresik Diamankan Tim Densus 88

Pendanaan ini, kata Benny, sangat penting bagi organisasi teroris. Pendanaan tersebut ibarat darah bagi tubuh manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI