"Makin menarik. DPR sekarang seragam mirip pakaian mitra kerjanya. Apakah ini simbol bahwa @DPR_RI sudah bagian dari eksekutif?" kata Muhammad Said Didu pemilik akun Twitter @msaid_didu.
Sejarawan JJ Rizal hingga juru wabah atau epidemiolog Pandu Riono juga turut mengomentari cuitan Meutya.
"Militer tidak memulai perang, politisi yang memulai perang, lalu bagaimana kalau militer jadi politisi en politisi jadi militer? Kata Katharine McGregor yang nulis buku keren History in Uniform: kiamat buat yang tidak berseragam!" tulis @JJRizal.

"Anak-anak Indonesia yang gagal tumbuh-kembang," tulis @drpriono1 ditambah dengan unggahan foto anggota DPR mengenakan APD dan seragam yang dinilai mirip militer.
Adapun cuitan Meutya dengan unggahan foto bersama Andika Perkasa pada Sabtu (6/11), yakni "Saya dapat pertanda baik hari ini bahwa kedepan TNI akan semakin diterima masyarakat. Sesuai tajuk presentasi Calon Panglima di hadapan Komisi 1 DPR hari ini; TNI adalah Kita. Selamat Jenderal Andika. Selamat seluruh prajurit TNI. Terima Kasih Panglima Marsekal Hadi Tjahyanto."
Sementara itu menanggapi polemik seragam Komisi I yang dianggap ala militer atau army look, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari membantah kesan mirip tersebut.
"Ya mana yang army look? Bukan army look," kata Kharis usai berkunjung ke kediaman Andika Perkasa, Minggu (7/11/2021).
Kharis menegaskan kendati seragam berkelir hijau, bukan berarti menandakan ada kesan militer.
"Emang kalau warna hijau pasti army look? Ya nggak lah, itu nanti seragam PKB army look," kata Kharis.
Baca Juga: Tajir Melintir! Kekayaan Jenderal Andika Perkasa Diperkirakan 3 Kali Lipat dari Jokowi
"Warna hijau warna macam-macam bukan cuma warna tentara, itu dibuat sebelum fit proper," tandasnya.