Suara.com - Seorang pria Belanda harus menjalani operasi rekonstruksi kelamin setelah seekor ular kobra mematuk penisnya hingga busuk saat ia berada di Afrika Selatan.
Menyadur New York Post Sabtu (6/11/2021), korban yang hanya diketahui berusia 47 tahun tersebut mengalami pembusukan pada kemaluannya.
Insiden tersebut terjadi setelah seekor ular kobra yang bersembunyi di toilet mematuknya saat ia dalam perjalanan safari di Afrika Selatan.
Menurut jurnal Urology Case Reports, kasus tersebut merupakan yang pertama racun ular kobra pada alat kelamin pria.
Baca Juga: 10 Tempat Wisata Lembang yang Harus Kamu Kunjungi Musim Liburan Ini
Pria tersebut harus menunggu tiga jam sebelum dia diterbangkan menggunakan helikopter ke pusat trauma terdekat sekitar 220 mil jauhnya.
"Penis dan skrotumnya terlihat bengkak, berwarna ungu tua, dan nyeri saat masuk rumah sakit. Dia didiagnosis mengalami nekrosis skrotum, dan dia menerima beberapa dosis antiserum racun ular non-spesifik dan antibiotik spektrum luas," menurut laporan medis tersebut.
Pria itu dilaporkan mengalami muntah dan merasakan sensasi terbakar serta rasa sakit di bagian selangkangan hingga ke perut dan dada bagian atas.
Dia membutuhkan hemodialisis karena sempat mengalami gagak ginjal akut sebelum menjalani operasi rekonstruktif.
Pria tersebut kemudian menjalani serangkaian operasi rekonstruksi penis di Afrika Selatan di sebuah rumah sakit.
Baca Juga: Setujui Kesepakatan, Amerika Serikat Jual Rudal ke Arab Saudi Senilai 650 Juta Dolar AS
"Cacat pada batang penis dirawat dengan debridement superfisial dan pompa penutupan berbantuan vakum. Setelah 9 hari, pasien dipulangkan ke Belanda," jelas jurnal tersebut.
Di Belanda, pria tersebut kembali menerima perawatan oleh seorang ahli bedah plastik berupa cangkok kelamin hingga dinyatakan telah pulih sepenuhnya.
Nekrosis atau necrotizing fasciitis, yang biasa disebut sebagai penyakit pemakan daging, adalah kondisi yang berpotensi mematikan yang disebabkan oleh bakteri.
Kondisi yang menyebar dengan cepat ini, membutuhkan perawatan segera menggunakan antibiotik intravena.