Usai Masjid Diserang, 100 Akun Penyebar Hoaks soal Umat Islam Diburu Polisi India

Senin, 08 November 2021 | 11:41 WIB
Usai Masjid Diserang, 100 Akun Penyebar Hoaks soal Umat Islam Diburu Polisi India
Usai Masjid Diserang, 100 Akun Penyebar Hoaks soal Umat Islam Diburu Polisi India
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi di India sedang mencari pemilik sekitar 100 akun media sosial yang dituduh menyebarkan informasi palsu alias hoaks setelah adanya serangan massa di masjid-masjid di daerah bagian timur laut negara tersebut.

Mengutip The Guardian, Senin (8/11/2021), menurut polisi, orang-orang yang punya tujuan untuk mengobarkan kekerasan lebih lanjut membagikan gambar menyesatkan di media sosial setelah insiden tersebut.

Kekerasan bulan lalu di negara bagian Tripura meletus di sela-sela unjuk rasa ratusan pengikut kelompok nasionalis Hindu sayap kanan. Empat masjid dirusak dan beberapa rumah serta bisnis milik umat Islam digeledah.

"Akun-akun yang diidentifikasi menyebarkan rumor, berita palsu, video palsu, dan foto palsu yang bahkan tidak terkait dengan Tripura," kata seorang perwira polisi senior di negara bagian itu tanpa menyebut nama.

"Masih terlalu dini tetapi semua orang akan diidentifikasi dan ditangkap karena pemalsuan semacam itu."

Sebuah laporan polisi yang dirilis ke media pada Sabtu (6/11/2021) mengidentifikasi 102 unggahan yang dikatakan diterbitkan oleh penjahat yang tidak dikenal untuk memprovokasi konflik antara orang-orang dari komunitas agama yang berbeda.

Laporan media lokal mengatakan polisi telah menulis surat ke Facebook, Twitter, dan YouTube untuk menuntut agar unggahan tersebut dihapus.

Banyak unggahan yang menyinggung telah dihapus pada Minggu (7/11/2021). Mereka yang tetap online sebagian besar tampaknya menyoroti penderitaan muslim yang menjadi sasaran serangan.

Serangan bulan lalu membuat negara tersebut dalam siaga tinggi. Pasukan keamanan menjaga masjid dan polisi melarang pertemuan lebih dari empat orang.

Baca Juga: Kominfo Klaim Identifikasi 1.971 Isu Hoaks Terkait Covid-19 sejak Januari 2020

Para pemimpin komunitas muslim minoritas India mengatakan bahwa mereka semakin menjadi sasaran serangan dan ancaman dengan sedikit kesempatan untuk meminta bantuan resmi sejak partai nasionalis Hindu berkuasa pada 2014.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI