Miris! Akibat Pemanasan Global, 80% Maladewa Tak Bisa Dihuni Pada 2050

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 07 November 2021 | 10:39 WIB
Miris! Akibat Pemanasan Global, 80% Maladewa Tak Bisa Dihuni Pada 2050
Salah satu pulau di Maladewa (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekitar 80 persen Kepulauan Maladewa tidak dapat lagi dihuni pada tahun 2050 jika tingkat pemanasan global saat ini terus berlanjut, menurut para ilmuwan dan presiden negara kepulauan itu.

Melansir laman Anadolu yang mengutip badan antariksa AS NASA dan Survei Geologi AS, jaringan media AS ABC melaporkan bahwa kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim global merupakan "ancaman eksistensial" bagi kepulauan itu.

Berbicara pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) yang sedang berlangsung awal pekan ini, Presiden Maladewa Ibrahim Mohamed Solih mengatakan: “Jika kita tidak membalikkan tren ini, Maladewa akan lenyap pada akhir abad ini.”

Mengutip mantan Presiden negara itu Mohammed Nasheed, yang menjadi orang bersuara lantang tentang perubahan iklim, ABC News melaporkan bahwa lebih dari 90 persen pulau di Maladewa menderita erosi parah, dan 97 persen kawaan negara itu tidak lagi memiliki air tanah segar.

Baca Juga: Nggak Kalah dengan Maladewa, Pemandangan Vila Terapung di Kalimantan Ini Bikin Takjub

Juga mengutip Aminath Shauna, menteri lingkungan, perubahan iklim, dan teknologi Maladewa, ABC melaporkan: "Hal-hal yang kami pikir akan terjadi menjelang akhir abad ini, kami alami sekarang."

Lebih dari 50 persen anggaran Maladewa dihabiskan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim, namun Shauna mengatakan kondisi ini akan membuat orang Maladewa bermigrasi. (Sumber: Anadolu)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI