Warga Tetap Rayakan Diwali Pakai Petasan, Tingkat Polusi di Delhi Naik ke Level Bahaya

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Sabtu, 06 November 2021 | 19:10 WIB
Warga Tetap Rayakan Diwali Pakai Petasan, Tingkat Polusi di Delhi Naik ke Level Bahaya
Polusi udara di Delhi, India. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kualitas udara di Ibu Kota India, New Delhi, turun ke tingkat berbahaya pada Jumat (5/11/2021) setelah festival Diwali dirayakan dengan penggunaan kembang api yang meluas, meski ada larangan.

Mengutip CNN, Sabtu (6/11/2021), sebagian besar lokasi di Delhi mencatatkan indeks kualitas udara (AQI) di atas 500 pada Jumat pagi kemarin, dengan indeks mencapai 999 di beberapa lokasi.

AQI mengukur konsentrasi partikulat PM2.5 per meter kubik udara yang berbahaya bagi kesehatan, dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dan pernapasan.

Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal telah mengeluarkan larangan petasan bulan lalu dalam upaya untuk mengendalikan tingkat polusi kota.

Baca Juga: 8 Potret Seleb Bollywood Rayakan Diwali, Kajol Anggun dan Bersahaja!

Namun perayaan petasan Diwali pada Kamis lalu sebagian besar berjalan seperti biasa dan kemungkinan memperburuk kabut asap.

Dalam buletin malam yang dikeluarkan pada Jumat kemarin, Sistem Peramalan dan Penelitian Kualitas Udara dan Cuaca (SAFAR) yang dikelola pemerintah India menyatakan, tingkat polusi di Delhi parah dan lebih buruk daripada tingkat yang tercatat pada 2020.

“(Dalam 24 jam terakhir), tingkat PM2.5 lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 tetapi jauh lebih sedikit dari tahun 2018,” kata SAFAR dalam buletin mereka.

SAFAR secara langsung mengaitkan penurunan kualitas udara dengan perayaan Diwali pada Kamis malam (4/11/2021).

"Emisi kembang api pada malam Diwali menurunkan kualitas udara dari kategori sangat buruk hingga parah," kata SAFAR.

Baca Juga: Tegas! Bupati Sidoarjo Tutup Home Industri Tepung Gegara Bikin Polusi Bau

Menurut SAFAR, pembakaran jerami di lahan pertanian juga berkontribusi signifikan terhadap tingkat PM 2.5, mencapai puncaknya pada 36 persen.

Delhi telah berjuang dengan masalah kualitas udara yang buruk selama bertahun-tahun, masalah yang diperburuk oleh pembakaran jerami oleh petani di daerah terdekat selama musim panen dan perayaan Diwali dengan petasan. [Jacinta Aura Maharani]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI