Suara.com - Sedikitnya delapan orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam dalam kerumunan massa di Astroworld Festival, Houston, Amerika Serikat, pada Jumat (5/11/2021) pukul 21.00 waktu setempat. Sekitar 50.000 orang hadir di festival tersebut.
Astroworld adalah festival musik dua hari yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat (5/11/2021) dan Sabtu (6/11/2021) di Houston. Tiket acara tersebut telah terjual habis menurut situs web Astroworld.
Associated Press melaporkan, Sabtu (6/11/2021), Kepala Pemadam Kebakaran Houston, Samuel Pena mengatakan dalam konferensi pers, bahwa terjadi tekanan dari kerumunan menuju panggung saat rapper Travis Scott tampil.
Tekanan tersebut akhirnya membuat beberapa penonton terjatuh dan tidak sadarkan diri dalam kerumunan tersebut.
"Kerumunan mulai memadat ke arah depan panggung, dan itu menyebabkan kepanikan, dan itu mulai menyebabkan beberapa luka. Orang-orang mulai jatuh, menjadi tidak sadar, dan itu menciptakan kepanikan tambahan,” kata Pena.
Baca Juga: CEK FAKTA: AHY Asyik Berlibur di AS Pakai Uang Negara Saat Antar SBY Berobat, Benarkah?
Festival musik tersebut kemudian dibatalkan tak lama setelah beberapa penonton konser menderita luka-luka.
Pihak berwenang mengangkut 17 orang ke rumah sakit, termasuk 11 orang yang mengalami serangan jantung.
Banyak penonton konser tersebut yang juga dirawat di tempat kejadian di NRG Park, di mana sebuah rumah sakit lapangan telah didirikan.
Pena menambahkan bahwa belum diketahui penyebab kematian delapan orang penonton konser tersebut.
Seorang pemeriksa medis akan menyelidiki hal tersebut. Korban tewas belum diketahui identitasnya hingga Sabtu dini hari.
Baca Juga: Usai Kudeta, Pemimpin Militer Sudan Setuju dengan AS Percepat Bentuk Pemerintahan Baru
Pihak berwenang mendirikan pusat reunifikasi di sebuah hotel untuk anggota keluarga yang tidak dapat menjangkau kerabat yang hadir di festival tersebut.
Promotor acara telah mengatur agar unit medis berada di lokasi festival. Namun begitu, kerumunan mulai memadati konser tersebut. Unit-unit tersebut justru kewalahan karena banyaknya korban yang berjatuhan. [Jacinta Aura Maharani]