Suara.com - Banyak yang bertanya-tanya, kenapa hidup di dunia banyak cobaan? Orang yang beriman pasti akan diuji dengan keburukan dan kebaikan selama masih hidup. Hal itu tidak lain adalah untuk meningkatkan derajat kita di sisi Allah SWT, serta membuat kita menjadi pribadi yang tangguh dan penuh empati terhadap sesama manusia.
Bagi orang yang beriman, hidup sejatinya adalah panggung ujian. Ujian itu tidak melulu berbentuk sesuatu yang buruk. Namun, ujian bisa juga sesuatu yang baik. Allah SWT berfirman:
"Setiap jiwa pasti akan mati. Dan, Kami uji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan; kepada Kamilah kalian kembali", (QS al- Anbiya' [21]: 35).
Orang beriman yang menyadari posisi dirinya dalam hidup akan melihat keburukan dan juga kebaikan sebagai kesempatan emas untuk tetap istiqomah dalam kebaikan. Ketika didera keburukan, maka ia akan tetap ingat Allah SWT, tetap baik dalam hubungan sosial dan bersabar dengan apa yang dialami. Pun ketika merasa berada dalam kebaikan, kehidupan yang nikmat, tidak kekurangan, serba cukup, maka ia akan menyadari ada orang-orang yang tidak sebaik dirinya.
Baca Juga: Cara Sabar Menghadapi Ujian Perasaan Menurut Hanan Attaki
Dari situ lahirlah empati dan kepedulian terhadap orang-orang yang tidak mampu, lalu ia akan menjadi orang yang ringan tangan memberi tanpa pamrih serta berbuat semampunya untuk membantu. Orang seperti itulah yang dimaksud oleh Rasulullah SAW sebagai mukmin sejati yang beruntung di dunia dan di akhirat:
"Sungguh mengagumkan perihal orang mukmin; semua hal yang menimpa mereka membuahkan kebaikan yang itu tidak didapatkan oleh selainnya: jika ia mengalami kelapangan atau kebaikan ia bersyukur, maka itu baik buatnya. Dan, jika ia mengalami kesempitan atau keburukan ia bersabar, maka itu juga baik buatnya", (HR Muslim dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan RA).
Melansir tayangan di kanal YouTube Sumber Kajian (4/11/2021), saat ditanya jemaah kenapa hidup di dunia banyak cobaan, begini kata UAS.
"Orang yang sholat berjamaah, maka ia amalnya satu tahun, akan dibalas 27 tahun", ungkap Ustadz Abdul Somad.
"Siapa yang memperbanyak istighfar, kesempitan hidupnya akan dikasih Allah kelapangan", Ustadz Abdul Somad menambahkan.
Baca Juga: Besok Ulangan? Bacaan Doa Sebelum Belajar Agar Mudah Hafal Mata Pelajaran
"Ada orang yang hidupnya tidak pernah sempit? Dulu orang berpikir nanti setelah kuliah hidupnya tak sempit, makin sempit tak dapat kerja. Nanti kalau sudah dapat kerja tak sempit, makin sempit belum menikah. Nanti kalau sudah menikah mungkin lapang, makin sempit tak dapat tunjangan. Nanti kalau sudah punya anak makin sempit. Orang merasa kalau hidupnya sempit. Maka untuk menyelesaikan masalah ini, kata Nabi SAW banyak-banyak istighfar", Ustadz Abdul Somad menjelaskan.
"Setiap kesulitan dalam hidupnya, dikasih Allah solusi. Hidup ini tempat masalah, tempat ujian. Jadi kalau ada orang heran kenapa hidup ini banyak ujian, kau salah masuk tempat. Dunia ini tempat ujian", ungkap Ustadz Abdul Somad.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama