Inggris Jadi Negara Pertama di Dunia yang Izinkan Penggunaan Obat Covid-19 Ini

Jum'at, 05 November 2021 | 22:03 WIB
Inggris Jadi Negara Pertama di Dunia yang Izinkan Penggunaan Obat Covid-19 Ini
Ilustrasi obat Covid-19. [Iira116/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui obat anti-Covid buatan AS pada hari Kamis (4/11/2021) untuk mengobati pasien dengan gejala ringan hingga sedang.

"Hari ini adalah hari bersejarah bagi negara kita, karena Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui antivirus yang dapat dibawa pulang untuk pasien Covid-19," kata Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid, disadur dari France24.

"Ini akan menjadi game-changer bagi mereka yang paling rentan dan imunosupresi, yang akan segera dapat menerima pengobatan terobosan," tambahnya.

Antivirus yang disebut molnupiravir tersebut, bekerja dengan mengurangi kemampuan virus untuk bereplikasi sehingga memperlambat perkembangan penyakit.

Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan Ini: Ada Derbi Manchester, Chelsea vs Burnley

Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA) mengungkapkan jika hasil uji coba pada obat tersebut telah menyimpulkan aman dan efektif.

MHRA menjelaskan jika obat tersebut aman dan efektif mengurangi risiko rawat inap dan kematian pada pasien Covid-19 ringan hingga sedang.

Berdasarkan data uji klinis, obat ini paling efektif bila diminum selama tahap awal infeksi, dan MHRA merekomendasikan agar digunakan dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala.

MHRA juga mengizinkan penggunaan obat ini pada orang yang memiliki setidaknya satu faktor risiko, termasuk obesitas, usia tua, diabetes dan penyakit jantung.

Inggris mengumumkan pada 20 Oktober bahwa mereka telah memesan 480.000 dosis molnupiravir dari raksasa farmasi Amerika Serikat, Merck.

Baca Juga: Pertama di Dunia, Inggris Izinkan Molnupiravir Sebagai Obat Covid-19

Kepala eksekutif MHRA June Raine menyebut obat tersebut adalah terapi lain untuk menambah gudang senjata dalam memerangi pandemi Covid-19.

"Ini juga antivirus pertama yang disetujui di dunia untuk penyakit ini yang dapat diminum daripada diberikan secara intravena," jelas June Raine.

"Ini penting, karena itu berarti dapat diberikan di luar lingkungan rumah sakit," tambah June.

Munir Pirmohamed, ketua Komisi Pengobatan Manusia mengungkapkan jika hasil uji klinis menunjukkan obat itu efektif dalam mengurangi risiko pasien Covid-19 masuk rumah sakit atau meninggal dunia.

Pirmohamed juga menegaskan jika obat tersebut tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai pengganti vaksin Covid-19.

Pemerintah Inggris dan Layanan Kesehatan Nasional mengungkapkan jika mereka akan mengumumkan peluncuran obat tersebut pada waktunya.

Regulator obat di Amerika Serikat dan Uni Eropa juga sedang menguji antivirus Covid-19 tersebut.

Merck telah menandatangani perjanjian dengan pemerintah lain, termasuk AS, yang berencana membeli 1,7 juta dosis jika disetujui oleh regulator.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI