Suara.com - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong, mengimbau humas untuk turut peduli dan mengambil peran dalam pencegahan gelombang ketiga Covid-19. Hal itu dikatakannya dalam dialog bersama Komika Hifdzi Khoir, dalam Anugerah Media Humas (AMH) Tahun 2021, di Ballroom Hotel Merusaka Nusa Dua, Bali, Kamis malam (4/11/2021).
“Dalam jangka pendek, saya berharap humas-humas, terutama yang di daerah bisa melakukan berbagai kampanye, misalnya dengan memasang baliho yang meminta masyarakat untuk selalu menjaga protokol kesehatan,” ujar Usman.
Usman juga mengungkapkan, dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, humas juga bisa melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun tokoh adat.
"Seperti di Bali misalnya, ada pecalang yang bisa dilibatkan untuk mengajak masyarakat jaga prokes," jelasnya.
Baca Juga: Kominfo Klaim Identifikasi 1.971 Isu Hoaks Terkait Covid-19 sejak Januari 2020
Dalam jangka panjang, lanjut Usman, sesuai dengan arahan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, humas hendaknya bisa beradaptasi menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Humas harus memiliki kecakapan digital dan tidak lagi harus sepenuhnya berkutat pada media konvensional, tetapi sudah mulai membuat konten-konten kreatif di media digital supaya komunikasi yang disampaikan mengena dan efektif.
“Komunikasi tujuannya mengubah sikap dan perilaku. Maka komunikasi kita dalam konteks Covid-19 ini tujuannya untuk mengubah perilaku orang supaya orang lebih patuh menjaga protokol kesehatan," tambahnya.
Sebelumnya dalam dialog tersebut, Usman juga mengungkapkan tren kasus baru yang terjangkit Virus Corona dalam tiga hingga empat hari terakhir sempat terjadi peningkatan meskipun secara umum, penanganannya membaik.
Usman menjelaskan, pemerintah sudah mengambil langkah-langkah mitigasi dengan beberapa kali melakukan rapat koordinasi untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga pasca Natal dan Tahun Baru.
Mitigasi tersebut menghasilkan beberapa imbauan misalnya antara lain masyarakat kristiani untuk merayakan Natal dan Tahun Baru di rumah saja, penghapusan cuti Bersama, dan imbauan kepada pusat hiburan, hotel, restoran, dan tempat-tempat wisata untuk tidak mengadakan perayaan.
Baca Juga: Kominfo: Pengguna Internet Indonesia Terbesar ke-4 di Dunia
“Memang sudah ada forecasting ataupun prediksi dari epidemiolog bahwa akan terjadi peningkatan di bulan November ini, karena itu kita harus hati-hati,” ujar Usman lagi.
Untuk itu, menurutnya sinergi dari semua kementerian, Lembaga, bahkan pemerintah daerah termasuk Humas di daerah terutama sangat diharapkan mengingat daerah akan menjadi tujuan liburan dan tujuan pulang kampung selama libur Natal dan Tahun Baru.