Pemilik kontrakan, kata Natalis, sempat beberapa kali mendatangi para mahasiswa dan bertanya soal masalah pembayaran sewa kontrakan. Hal itu kemudian disikapi para mahasiswa dengan cara meyakinkan sang pemilik kontrakan agar sewa bisa segera dibayarkan.
"Sehingga dari tuan kontrakan bilang ke kami harus "kalau mau diperpanjang (kontrakan) harus dibayar" kalau memang mau pindah berarti harus kosongkan," kata Natalis menirukan ucapan pemilik kontrakan.
Natalis melanjutkan, IKB-PMKJ korwil se-Jabodetabek sudah tinggal di kontrakan itu hampir 10 tahun lebih. Biaya sewanya tiap tahun selalu naik.
"Tahun ini Rp95 juta untuk satu tahun," ucap Natalis.
Tidak hanya itu, IKB-PMKJ korwil se-Jabodetabek juga mempunyai dua asrama lain. Satu asrama pria di kawasan Ciputat dan satu asrama perempuan di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan.
Terhadap biaya sewa dua asrama atau kontrakan lainnya, lanjut Natalis, jatuh tempo pembayaran di bulan November ini. Artinya, masa tinggal mahasiswa Jayawijaya di dua kontrakan lainnya juga akan segera berakhir.
"Untuk dua kontrakan lain, pemiliknya juga desak untuk cepat bayar sebelum masa kontraknya habis. Kalau mau perpanjang ya harus segera bayar. Kalau tidak ya segera kosongkan," pungkas Natalis.
Sebelumnya, Ikatan Keluarga Besar Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Jayawijaya (IKB-PMKJ) korwil se-Jabodetabek mengirimkan siaran pers soal masalah sewa kontrakan ini kepada Suara.com.
Dalam isi siaran pers tersebut, mereka menuntut beberapa hal sebagai berikut:
Baca Juga: Langka dan Jarang Diketahui Orang, 5 Jurusan Kuliah Ini Ternyata Sangat Prospektif!
Kami meminta kepada Pemerintah Kabupaten Jayawijaya berlaku adil memberikan bantuan -bantuan bagi Mahasiswa/I untuk menyelesaikan Pendidikan Pembayaran Uang Kontrakan maupun dana Studi akhir di kasih sesuai dengan regulasi yang ada agar pendidikan yang kami tempuh dapat berjalan dengan baik dan selesai tepat waktu dan turut.