Suara.com - Seorang siswi di Kazakstan menjadi korban pemerkosaan oleh 17 pria selama empat hari setelah ia dibius oleh sopir taksi.
Menyadur The Sun Jumat (5/11/2021), korban yang tidak diungkapkan identitasnya tersebut mengaku jika ia diperkosa di tepi sungai di Kazakhstan selatan.
Gadis itu mengatakan dia diculik oleh sopir taksi setelah berbelanja di sebuah pasar di Saryagash pada bulan Mei.
Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba sopir taksi membawanya melalui jalur yang tidak biasa. Ketika dia ketakutan dan menangis, sang sopir menawarinya sebotol air minum.
Baca Juga: Viral Sopir Ambulans Antar Jenazah Purwokerto-Bali 15 Jam, Gelap Dan Sepi
Korban mengungkapkan jika dia pingsan setelah minum beberapa teguk minuman yang diberikan oleh sopir tersebut.
"Saya terbangun di tepi sungai. Saya berbaring di tanah dalam keadaan telanjang bulat dan dikelilingi oleh beberapa pria," ungkap korban kepada stasiun TV KTK.
"Mereka memerkosa saya di tepi sungai kemudian membawa saya ke sebuah rumah. Di sana, mereka memerkosa saya lagi dan menelepon teman-teman mereka dan berkata, 'kemari, kami punya anak perempuan'" sambungnya.
Korban mengungkapkan jika ia kembali diperkosa secara bergantian oleh pria yang berbeda di sebuah ruangan tempat ia disandera.
"Mereka memukuli saya dan mengancam akan menenggelamkan saya di sungai ketika saya mencoba melawan mereka," ungkap korban.
Baca Juga: Unggahan Story Sopir Pajero Sport Nahas yang Menewaskan Vanessa Angel dan Suami Disorot
Setelah empat hari, para pelaku akhirnya membebaskan korban. Ia berhasil pulang dan langsung mengadu ke orang tuanya.
Korban mengungkapkan jika ia mengidentifikasi 17 pria yang memerkosanya. Ruang gerak para pelaku telah dibatasi, namun tidak ditangkap.
"Kasus pidana dibuka lima bulan lalu. Tidak ada yang ditangkap sejak itu," ungkap ibu korban.
Saltanat Karakozova, juru bicara kepolisian daerah Turkestan, mengatakan jika para pelaku hingga kini masih diperiksa.
"Serangkaian pemeriksaan sedang berlangsung. Investigasi sedang berlangsung," ungkap Saltanat.
Saltanat juga mengungkapkan jika petugas terhambat oleh ibu korban yang menghancurkan barang bukti penting.
Ibu korban menjelaskan bahwa dia membakar pakaian putrinya ketika ia diperkosa karena untuk menghilangkan kenangan buruk.
Menurut media lokal, ibu korban juga dikatakan telah menerima uang sebesar Rp 266 juta dari para pelaku pemerkosaan.
Ibu korban mengklaim jika polisi mengatakan kepadanya untuk tutup mulut setelah menerima uang tersebut, namun dia tetap ingin para pelaku dipenjara.