KSP Dorong Optimalisasi Penyerapan Kuota BBM Bersubsidi Untuk Nelayan

Jum'at, 05 November 2021 | 10:25 WIB
KSP Dorong Optimalisasi Penyerapan Kuota BBM Bersubsidi Untuk Nelayan
Tim KSP bersama perwakilan Pertamina, KKP, BPH Migas memantau pasokan BBM bersubsidi untuk nelayan di pelabuhan perikanan samudera, Medan Belawan Kota Medan (5/11/2021). (foto: istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kantor Staf Presiden (KSP) mendorong optimalisasi penyerapan kuota BBM bersubsidi untuk nelayan.

Hal ini dikatakan Tenaga Ahli Utama KSP Alan F Koropitan saat memantau pasokan BBM bersubsidi untuk nelayan bersama perwakilan KKP, Pertamina, dan BPH Migas di Kota Medan 3-5 November.

"Kuota BBM bersubsidi untuk nelayan 2021 sebanyak 2,3 juta kiloliter dan setiap tahun yang terserap oleh nelayan hanya 500 ribuan kiloliter, artinya masih banyak yang belum dioptimalkan," ujar Alan dalam keterangannya, Jumat (5/11/2021).

Alan menilai, optimalisasi penyerapan kuota BBM bersubsidi untuk nelayan bisa dilakukan jika ada sinergitas antara Pertamina, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Pemerintah Daerah.

Baca Juga: Nelayan Bintan Minta Bantuan Pemerintah Saat Tak Melaut di Musim Utara

Agar penyerapan kuota BBM bersubsidi tepat sasaran penyalurannya harus berdasarkan data nelayan.

"Pendataan bisa dilakukan lewat Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA). Itu by name by adress, NIK, dan ukuran kapalnya juga terdata di kartu itu," kata Alan.

Staf Khusus menteri KKP Budi Sulistyo mengatakan, percepatan kartu KUSUKA sampai saat ini baru tercapai sebanyak 600 ribuan dari target 2021 sebanyak 2 juta.

"KKP meluncurkan aplikasi PILAR untuk memfasilitasi nelayan agar bisa mendaftar KUSUKA secara mandiri. Diharapkan ini bisa mempercepat proses pendataan," tutur Budi.

Sementara itu, Vice President DET Pertamina Pusat Dwi Puja Ariestya menjelaskan, dalam pemenuhan pasokan BBM bersubsidi bagi nelayan, Pertamina integrasikan KUSUKA dengan sistem perbankan sehingga nelayan semakin mudah mendapatkan BBM bersubsidi.

Baca Juga: Natuna Masuk Musim Angin Utara, BMKG: Minta Nelayan Waspada Melaut

"Pertamina sedang melaksanakan digitalisasi pada seluruh lini bisnis untuk menjawab tantangan ke depan,"ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginstruksikan percepatan pemenuhan akses BBM bersubsidi untuk nelayan kecil.

Sebab berdasarkan Data Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), 82,08 persen nelayan kecil belum memiliki akses terhadap BBM bersubsidi, dikarenakan kesulitan untuk mendapat surat rekomendasi dari dinas terkait.

Atas instruksi Presiden tersebut, KSP telah melakukan koordinasi dan debottlenecking dengan KKP, BPH Migas, dan Pertamina, yang hasilnya menetapkan lima lokasi percobtohan pemenuhan stok BBM Subsidi, yakni Medan, pelabuhan ratu, Cilacap, Bitung, dan Ambon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI