Suara.com - Jangan sampai kita berpikir ketika kita baru patah hati, lantas dunia sudah berakhir. Kita harus belajar ikhlas melepaskan seseorang.
Belajar ikhlas melepaskan seseorang memang tidak mudah, apalagi dia adalah sosok yang paling kita sayangi dan cintai. Meskipun begitu seorang muslim harus menerima keadaan, selalu berusaha dan berdoa kepada Allah SWT.
Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa yang menunjukan kepada suatu kebaikan. Maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya". (HR. Muslim No.1893).
Sehubungan dengan hal itu Ustadz Hanan Attaki memberi nasehat belajar ikhlas melepaskan seseorang. Motivasi itu dimuat dalam channel YouTube Motivasi Islam Net dengan judul "Belajar Ikhlas Melepaskan Seseorang.
Baca Juga: Khasiat Surat Al Ikhlas, Jika Dibaca 10 Kali Akan Dapat Istana di Surga
Dimulai dengan Ustadz Hanan Attaki mengingatkan masih ada Allah SWT bersama kita dalam berbagai keadaan. Dalam uraian motivasinya itu, Ustadz Hanan Attaki memberikan poin-poin penting bagaimana kita seharusnya bersikap setelah putus. Berikut adalah poin-poin penting dari uraian Ustadz Hanan Attaki.
1. Membangun kesadaran bahwa Allah Akan menghadirkan orang yang tepat untuk kita
Ketika putus, janganlah berputus asa. Kita punya kesempatan untuk membangun hubungan yang tepat di kemudian hari. Akan tetapi, ini harus dibangun dengan dilandasi keyakinan dan kepercayaan pada Allah SWT lebih dulu bahwasanya Allah akan menghadirkan orang yang tepat untuk kita.
Belajar ikhlas melepaskan seseorang dengan tidak mendendam padanya. Berpikir bahwa Anda bisa membuatnya kembali atau menyesal dengan menjadi lebih cantik secara penampilan adalah keputusan yang keliru. Ikhlas dan mendekatkan diri kepada Allah adalah jalan utamanya.
2. Bersabar, karena mungkin saja ini adalah teguran dari Allah agar kita fokus pada diri sendiri lebih dulu
Baca Juga: Warga Bantu Warga: Semua Boleh Datang dan Makan Gratis di Warung Ikhlas
Bisa jadi selama ini selama berpacaran kita justru kurang fokus pada diri sendiri. Kita menomorsatukan pasangan sehingga lupa pada kebahagiaan sendiri.
Lalu, Allah menegur kita dengan cara membuat kita putus dari pasangan agar kita lebih memperhatikan diri sendiri dan tidak berlebihan ketika memberi perhatian pada pacar yang belum resmi menjadi suami.
3. Kita punya waktu belajar menjadi lebih peka membedakan orang yang baik dan buruk
Setelah putus, Allah bisa saja memperlihatkan pada kita sifat asli mantan kepada kita. Bagaimana dia bergaul, bagaimana dia melanjutkan hidupnya tanpa kita.
Sehingga kita pun bisa belajar menjadi lebih peka dalam menilai dan membedakan orang dengan sifat baik dan buruk. Jadikan itu sebagai pelajaran hidup, untuk membangun hubungan baru yang lebih tepat untuk kita.
4. Bisa mengenali mana yang lebih berharga, uang atau cinta yang tulus
Ketika kita diputus oleh pacar atau bercerai karena suatu alasan, kita bisa merenungkan mana yang lebih berharga di antara kebutuhan-kebutuhan materi. Pacar yang bisa memberi kita segalanya tapi tidak ikhlas dan cintanya tidak tulus, ataukah pacar yang tulus sekalipun hanya bisa memberikan sedikit materi pada kita.
Pada kesempatan ini, kita memperoleh kesempatan untuk melihat sifat asli dan kebutuhan kita sendiri. Mana yang lebih berharga untuk kehidupan kita?
5. Mengasah keikhlasan dalam diri
Belajar ikhlas melepaskan seseorang yang paling penting adalah mengasah keikhlasan dalam diri dengan kesadaran penuh bahwa Allah tidak akan meninggalkan kita. Bahwa Allah akan selalu menjaga kita, sekalipun kita ditinggalkan pacar atau suami atau istri.
Demikian belajar ikhlas melepaskan seseorang menurut Ustadz Hanan Attaki. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Mutaya Saroh