Suara.com - Kelompok Jokowi Mania (JoMan) tetap bersikukuh mendesak sejumlah nama menteri yang disebut terafiliasi dengan bisnis tes Covid-19 baik PCR maupun Antigen untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Ketua Jokowi Mania, Imanuel Ebenezer, menegaskan munculnya afiliasi nama sejumlah menteri dengan kepemilikan saham Yayasan di GSI Lab sebagai pelaksana PCR jelas memalukan.
"Mereka ini sudah sangat kaya. Bisnis keluarganya ada dimana mana, sangat menggurita. Dari bisnis tambang, gas, minyak, kimia dan lain-lain," kata pria yang akrab disapa Noel kepada wartawan, Kamis (4/11/2021).
Menurut Noel, seharusnya mereka mensubsidi obat, PCR dan alat kesehatan di Indonesia. Ia mengatakan, nama menteri tersebut sudah menjadi kaya dan diuntungkan oleh negara.
"Klarifikasi salah satu jubir yang menyebut hanya terlibat 10 persen saja dari pelaksana PCR jelas tidak masuk akal. Kalau iya, coba buka 90 persen lainnya siapa saja," tuturnya.
![Petugas kesehatan melakukan tes usap (swab test) PCR di Jakarta, Senin (25/10/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/25/64222-jokowi-minta-harga-pcr-turun-jadi-rp300-ribu.jpg)
Ia mengatakan, akan terus mengawal kasus keterlibatan para menteri terkait ini ke penegakan hukum. Menurutnya, jangan sampai mereka yang bersalah tapi justru merasa aman di posisi empuknya.
"Kita sudah mengidentifikasi nama nama menteri yang terlibat. Sebenarnya sih sudah terang benderang dari pengakuan sang menteri yang awalnya di sanggah di media nasional," tandasnya.
Luhut dan Erick Terlibat
Sebelumnya, Mantan Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Agustinus Edy Kristianto mengungkapkan sejumlah nama menteri yang disebut terafiliasi dengan bisnis tes Covid-19 baik PCR maupun Antigen.
Baca Juga: Diduga Terlibat Bisnis Tes PCR, Luhut dan Erick Thohir Dilaporkan ke KPK
Melalui akun Facebook pribadinya, Edy menyebut sejumlah nama yakni, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan; dan Menteri BUMN, Erick Thohir. Kedua menteri ini diduga terlibat dalam pendirian perusahaan penyedia jasa tes Covid-19, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).