Home Office Ungkap 45 Persen Kebencian Agama Ditarget ke Umat Muslim di Inggris

Rabu, 03 November 2021 | 22:21 WIB
Home Office Ungkap 45 Persen Kebencian Agama Ditarget ke Umat Muslim di Inggris
Home Office Ungkap 45 Persen Kebencian Agama Ditarget ke Umat Muslim di Inggris. Ilustrasi Umat Muslim di Amerika Serikat yang sedang merayakan Idul Fitri. (Patrick Fallon/Reuters.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laporan Sensus 2021 dari Home Office mengungkapkan kaum muslim di Inggris tercatat menjadi target kebencian agama dengan jumlahnya yang hampir setengah dari keseluruhan kejahatan berbasis kebencian agama.

Mengutip Evening Standard, Rabu (3/11/2021), pelanggaran kejahatan rasial terhadap kaum muslim di Inggris mencapai 45 persen dari semua kejahatan rasial agama yang tercatat pada Maret 2021, proporsi yang sama dengan tahun sebelumnya.

Tercatat 2.703 pelanggaran kejahatan rasial terhadap kaum muslim di Inggris. Contohnya seperti kejahatan rasial di mana agama korban diasumsikan tidak sama dengan kelompok agama yang sesungguhnya.

Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris (MCB) Zara Mohammed mengutuk “bentuk kefanatikan yang meluas” dan ancaman yang ditimbulkan dari kejahatan rasial tersebut, terutama bagi kaum muslim muda.

Baca Juga: Husin Shihab ke Faizal Assegaf Soal Pernyataan Tentang NU: Hoaks dan Ujaran Kebencian

Kejahatan kebencian bermotivasi agama mengalami peningkatan sebesar 12 persen sementara volume dakwaan telah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan perlunya tindakan lebih lanjut.

Salah satu solusi yang didukung oleh MCB adalah pemerintah Inggris menerima definisi Islamofobia dari All-Party Parliamentary Group (APPG) 2018, yaitu “Islamofobia berakar pada rasisme dan merupakan jenis rasisme yang menargetkan ekspresi Muslim atau persepsi Muslim.”

Proyek Islamophobia Response Unit (IRU) di bawah organisasi MEND telah bekerja untuk memecahkan masalah tersebut dengan pendekatan jangka panjang.

Unit ini berfokus pada dukungan hukum dan emosional secara gratis sepanjang tahun kepada para korban, pengumpulan data tentang statistik kejahatan rasial, dan penunjuk arah ke organisasi mitra. (Jacinta Aura Maharani)

Baca Juga: Facebook Bantah Teknologi AI Buatannya Tak Mampu Lawan Ujaran Kebencian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI