Jadi Calon Tunggal Panglima TNI, Andika Ternyata Sudah Dipilih Jokowi Sebelum Kunker ke LN

Rabu, 03 November 2021 | 13:13 WIB
Jadi Calon Tunggal Panglima TNI, Andika Ternyata Sudah Dipilih Jokowi Sebelum Kunker ke LN
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penunjukkan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI seakan memperkuat sinyal-sinyal yang diperlihat oleh Presiden Jokowi. Sebelumnya, Jokowi disinyalir memberikan tiga kode yang mengarah dirinya memilih KSAD sebagai Panglima ketimbang dua kepala staf lainnya.

Bahkan salah satu kodenya ialah kunjungan Mensesneg Pratikno ke Mabes TNI Angkatan Darat. Kehadiran itu dirilis dalam channel Youtube resmi TNI AD pada 11 Oktober 2021.

Menjawab kunjungannya ke Mabes TNI, Pratikno mengatakan kehadirannya tersebut tidak terkait dengan pencalonan Andika sebagai Panglima TNI saat ini.

"Saya bertemu Pak Andika itu urusan lain, jadi saya bertemu Pak Andika awal September, yang mampir di gym beliau. Itu kita tidak membicarakan itu, membicarakan hal lain," kata Pratikno di Kompleks Parlemen DPR usai mengirimkan surpres pergantian Panglima TNI, Rabu (3/11/2021).

Baca Juga: KSAD Andika Perkasa Ditunjuk Jokowi Jadi Calon Panglima TNI

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan kerja ke tiga negara, Jumat (29/10/2021). Jokowi dilepas sejumlah orang, di antaranya KSAD Andika Perkasa. (Foto: Setneg)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan kerja ke tiga negara, Jumat (29/10/2021). Jokowi dilepas sejumlah orang, di antaranya KSAD Andika Perkasa. (Foto: Setneg)

Selain kehadiran Pratikno di Mabes TNI, ada hal lain yang juga seolah menjadi isyarat Jokowi bakal mencalonkan Andika. Andika ikut melepas Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta saat hendak melakukan penerbangan dalam rangka kunjungan kerja ke Roma, Italia.

Belakangan disampaikan Pratikno, bahwa Jokowi sudah memilih Andika sebelum melakukan kunjungan ke luar negeri tersebut.

"Sebelum berangkat ke luar negeri," ujar Pratikno.

Kode Jokowi Mengarah ke Andika

Pengamat militer Ridlwan Habib menyebutkan ada tiga kode sosok calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto pilihan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Calon Tunggal, Jenderal Andika Perkasa Resmi Dicalonkan Panglima TNI

Ridlwan Habib menyebutkan, hingga saat ini memang belum ada yang tahu sosok Calon Panglima TNI pilihan Presiden Jokowi.

"Namun ada beberapa kode-kode Presiden Jokowi yang muncul sebulan terakhir," katanya.

Kode pertama, ucapan Presiden Jokowi pada ibu negara Iriana saat melihat pameran alutsista di Peringatan HUT TNI 5 Oktober 2021.

Saat itu, Presiden Jokowi menawari Iriana mencoba naik kendaraan alutsista darat dengan bercanda akan disopiri oleh Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa.

Kode kedua adalah kunjungan Mensesneg Pratikno di Mabes Angkatan Darat. Dalam video yang dirilis channel Youtube resmi TNI AD pada 11 Oktober itu Pratikno tampak berkeliling markas dengan didampingi Andika.

Kode terbaru, yakni saat Presiden Jokowi hendak terbang ke Roma, Italia, tampak Kasad Jenderal Andika Perkasa ikut mengantar di tangga pesawat.

Selanjutnya, Ridlwan menjelaskan semua kepala staf akan pensiun sebelum Pilpres 2024. Kasad Andika Perkasa pensiun tahun depan, Kasal Yudo Margono pensiun 2023, dan Kasau pensiun pada April 2024 atau pada saat pilpres akan dihelat.

Ridlwan menyebutkan semua jenderal bintang empat berpeluang menjadi Panglima TNI. Tentunya, lanjut dia, Presiden Joko Widodo mempertimbangkan banyak faktor, termasuk masa jabatan.

"Kalau melihat dinamikanya memang Kasad Jenderal Andika yang paling berpeluang dipilih sehingga tahun depan bisa ada Panglima TNI yang baru lagi dengan masa jabatan panjang melampaui pelaksanaan Pilpres 2024," ucap Ridlwan.

Namun, lanjut Ridlwan Habib, soal pemilihan sosok Panglima TNI tentunya semua kembali pada hak prerogatif Presiden Jokowi.

"Ingat pemilihan panglima hak presiden. Ini bukan pilkada atau pemilihan lurah yang pakai tim sukses. Kita tunggu saja surat resmi Presiden," kata Ridlwan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI