Warganet lain menambahkan: "Orang-orang yang mengatakan, 'artis mengatakan tidak apa-apa untuk mengambil foto,' sama sekali tidak mengerti mengapa ini tidak sopan."
Pada tahun 2017 seorang penulis Israel yang berbasis di Berlin meluncurkan sebuah proyek seni yang menyindir perilaku tidak sopan para turis di Holocaust.
Shahak Shapira membuat sebuah situs web bernama 'Yolocaust' di mana ia membandingkan foto-foto orang yang tersenyum, juggling dan melakukan yoga di situs tersebut.
Penulis 28 tahun tersebut kerap membagikan arsip foto masa perang untuk menunjukkan betapa absurdnya tindakan anak-anak muda yang terobsesi media sosial.
Insiden serupa juga sempat menimpa turis Inggris yang dituduh tidak menghormati keluarga korban Holocaust dengan berselfie di Auschwitz, Polandia.
Mereka berbagi foto dengan wajah tersenyum di Auschwitz-Birkenau Memorial and Museum, yang dibangun untuk mengenang lebih dari satu juta orang yang tewas di sana selama Perang Dunia Kedua.