Dua Anak Papua Tewas Ditembak, Hari Ini Permukiman Sipil di Intan Jaya Dibakar

Selasa, 02 November 2021 | 22:39 WIB
Dua Anak Papua Tewas Ditembak, Hari Ini Permukiman Sipil di Intan Jaya Dibakar
Permukiman warga di Kabupaten Intan Jaya, dibakar, Selasa (2/11/2021). [dokumentasi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Situasi di Kabupaten Intan Jaya masih mencekam, etelah masyarakat sipil ikut menjadi korban di tengah-tengah peperangan antara pasukan TNI - Polri dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Seorang balita berusia dua tahun bernama Nopelianus Sondegau tewas, seusai peluru tajam menerjang tubuhnya pada 27 Oktober 2021.

Dominikus Sani, warga asli Kabupaten Intan Jaya yang kekinian tengah menempuh studi di Jawa Timur melaporkan, hari ini, 2 November 2021, beberapa kantor dan rumah telah dibakar.

Dominikus juga menyebutkan, informasi termutakhir di Intan Jaya juga belum dapat digambarkan secara detail lantaran jaringan telepon seluler sulit diakses.

"Sekarang, 2 November 2021, beberapa kantor dan rumah dibakar, di bagian Sambili atau Mamba. Info yang lebih jelas itu masih belum tahu karena jaringan sudah dimatikan," kata Dominikus kepada Suara.com, Selasa malam.

Menurut laporan yang diterima Dominikus dari kampung halamannya, bukan Nopelianus Sondegau saja yang tewas diterjang peluru. Satu anak berusia enam tahun yang belum diketahui namanya juga menjadi korban tewas.

"Pada tanggal 27 Oktober 2021, TNI-Porli  menembak dua anak laki-laki. Pertama, Nopelianus Sondegau umur 2 tahun, anak dari Bertinus Sondegau. Kedua, anak umur 6 tahun dari bapak Balamala," sambungnya.

Pada 27 Oktober 2021 malam, Dominikus mengatakan seluruh warga ketakutan karena bunyi desing peluru. Dalam kepanikan itulah, peluru menerjang dua bocah tersebut hingga tewas.

Baca Juga: Viral Tentara Australia Ternyata Orang Jember, Warganet Malah Gunjing Rekrutmen TNI

"Semua takut bunyi tembakan, sehingga keluarganya korban bersembunyi dalam rumah  (honai), dan anak laki-laki yang meninggal itu ada di dalam rumah. Peluru menembus tembok rumah."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI