Klaim Bunuh 17 Aparat TNI-Polri, Para Jenazah Terlantar karena Bandara Dikuasai OPM

Selasa, 02 November 2021 | 12:11 WIB
Klaim Bunuh 17 Aparat TNI-Polri, Para Jenazah Terlantar karena Bandara Dikuasai OPM
Klaim Bunuh 17 Aparat TNI-Polri, Para Jenazah Terlantar karena Bandara Dikuasai OPM. Ilustrasi TPNPB-OPM melaporkan TNI-Polri telah menjatuhkan bom dari udara di markas mereka di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Minggu (10/10) lalu.[Dok. Sebby Sambom]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim telah menembak 17 anggota pasukan gabungan TNI/Polri dalam perang yang mereka lakukan. Mereka juga menguasai Bandara Sugapa Intan Jaya sehingga 17 jenazah anggota TNI/Polri tersebut belum bisa dievakuasi.

"Bandara Intan Jaya dikuasai oleh pihak kami TPNPB dari hari pertama sampai dengan hari ini, maka mayat anggota TNI/Polri dan luka-luka semua masih di sini, tidak ada yang bisa keluar dari sini," kata Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom dalam laporannya yang diterima Suara.com, Selasa (2/11/2021).

TPNPB-OPM tembak anggota Brimob. (TPNPB-OPM)
TPNPB-OPM tembak anggota Brimob. (TPNPB-OPM)

Sebby juga melaporkan kalau Bupati Intan Jaya beserta rombongan sempat datang dengan mengggunakan pesawat ke Intan Jaya. Namun, rombongan terpaksa kembali ke Nabire karena dilarang oleh TPNPB-OPM.

Selain itu, Sebby juga melaporkan tidak ada satupun pasukan TPNPB-OPM yang menjadi korban dari perang terbuka yang terjadi pada 28 hingga 31 Oktober 2021. Adapun ia menuduh anggota TNI yang menembak 2 anak kecil.

Baca Juga: Terlibat Perang, TPNPB-OPM Sebut TNI dan Polri Tangkap Warga Sipil dan Tewaskan Warga

"Untuk mengetahui pemerintah pusat dan wilayah Provinsi Papua, harus tahu itu kami sudah kasih kalah pasukan TNI dan Polri di Intan Jaya," ujarnya.

Dalam laporan tersebut, Sebby mengatakan kalau perang itu terjadi karena TPNPB-OPM masih menuntut untuk merdeka dari Indonesia. TPNPB-OPM juga meminta intervensi Dewan Keamanan PBB karena mereka merasa lawannya tidak sesuai dengan kekuatan yang mereka miliki.

"Indonesia bombardir kampung-kampung menggunakan pesawat dan helikopter dan kampung-kampung tersebut merupakan pemukiman warga sipil orang asli Papua (OAP)."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI