Suara.com - Sampah plastik adalah semua barang bekas atau tidak terpakai yang materialnya diproduksi dari bahan kimia tak terbarukan. Sebagian besar sampah plastik yang digunakan sehari-hari biasanya dipakai untuk pengemasan seperti kantung plastik, sedotan. Sampah plastik selalu menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut.
Sifat sampah plastik tidak mudah terurai. Proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik. Butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami. Sampah plastik memang terkesan simpel, namun faktanya penyebaran sampah plastik yang tidak terorganisir dari tahun ke tahun mampu merusak banyak habitat, termasuk laut, tanah, hingga menjadi polutan udara.
Salah satu macam sampah plastik yang sering kita temui adalah limbah kantong plastik. Limbah dari kantong plastik menimbulkan bahaya lingkungan yang serius bagi kesehatan manusia dan juga hewan. Jika kantong plastik tidak dibuang dengan benar, hal tersebut dapat berdampak pada lingkungan dengan menyebabkan penyumbatan sampah dan saluran air hujan. Hewan juga bisa terkena dampak dari sampah plastik ini.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sedangkan untuk pencemaran di laut, Indonesia merupakan penghasil sampah plastik laut terbesar kedua di dunia.
Penelitian dari UC Davis dan Universitas Hasanuddin yang dilakukan di Pasar Paotere Makassar menunjukkan 23 persen sampel ikan yang diambil memiliki kandungan plastik di perutnya. Dampaknya yaitu polusi di Indonesia akan semakin meningkat dan kualitas lingkungan hidup menjadi terancam.
Peran masyarakat dan pemerintah harus aktif dalam menangani isu satu ini, apalagi dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Pemerintah pusat maupun daerah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik.
Seperti yang dilakukan oleh Kabupaten Badung, Bali, yang mengolah sampah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Kota Surabaya yang meluncurkan Suroboyo Bus yang cara memperoleh tiketnya dengan menukarkan sampah plastik.
![[Dok. Kementerian PUPR]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/11/01/78792-dunia-tanpa-sampah-plastik.jpg)
Metode 3R untuk Pengelolaan Sampah Sehari-hari
Masyarakat juga dituntut untuk terus berinovasi. Salah satunya dengan menggunakan kantong belanja yang ramah lingkungan. Tentu ada berbagai cara untuk mengurangi pencemaran sampah plastik, baik dengan pengurangan jumlah plastik sekali pakai hingga metode 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle.
Baca Juga: Turunkan Emisi Karbon dan Tingkatkan Ketangguhan Kota, Ini Kiprah Kementerian PUPR
Jika diolah dengan baik, sampah plastik daur ulang dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp 16.379.472 per bulan dari produksi 48 ton sampah plastik.