Insiden Penyerangan Joker di Kereta Jepang, Polisi Ungkap Pelaku Ingin Dihukum Mati

Senin, 01 November 2021 | 21:29 WIB
Insiden Penyerangan Joker di Kereta Jepang, Polisi Ungkap Pelaku Ingin Dihukum Mati
Joker di Jepang merokok setelah menusuk penumpang dan membakar gerbong. (Twitter/@NewsForAllUK)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelaku penyerangan yang berkostum Joker di kereta Jepang mengaku sengaja melakukan aksinya karena ingin dijatuhi hukuman mati.

Menyadur The Sun Senin (1/11/2021), insiden tersebut terjadi kereta bawah tanah di Tokyo dan mengakibatkan 18 orang tewas.

Seorang saksi mengatakan kepada surat kabar Yomiuri bahwa mereka melihat pelaku menghunus pisau berlumuran darah.

"Saya pikir itu adalah aksi Halloween. Kemudian, saya melihat seorang pria berjalan ke sini, perlahan-lahan melambaikan pisau panjang," ungkapnya.

Pasca kejadian tersebut, polisi menangkap seorang pria berusia 24 tahun, diketahui bernama Kyota Hattori, atas dugaan percobaan pembunuhan di dalam kereta Keio dekat stasiun Kokuryo.

"Pria itu menikam sisi kanan dada seorang penumpang pria berusia 70-an yang duduk di kereta, tetapi tidak dapat memenuhi tujuannya (membunuhnya)," kata juru bicara kepolisian Tokyo kepada AFP.

Menurut laporan media setempat, pria tua yang menjadi korban tersebut saat ini dalam kondisi kritis dan dalam perawatan medis.

"Dia bilang ke polisi bahwa dia ingin dijatuhi hukuman mati dengan membunuh seseorang," tambah juru bicara itu.

Kyodo News melaporkan bahwa pelaku mengaku kepada polisi jika dirinya mengagumi salah karakter film fiksi, Joker.

Baca Juga: Brutal! Joker Serang Puluhan Penumpang Kereta Jelang Malam Halloween, 17 Korban Terluka

Polisi juga mengungkapkan jika pelaku merasa gagal dalam pekerjaan dan pertemanan, kemudian ingin mengakhiri hidupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI