Suara.com - Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya masih memburu pelaku utama dalam kasus perampokan dan pembacokan karyawati Basarnas. Pelaku utama tersebut merupakan seorang pria berinisial T alias AD.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengklaim bahwa penyidik telah mengantongi identitas AD. Dia juga mengultimatum yang otak begal sadis itu untuk segera menyerahkan diri.
"Kami ultimatum saudara AD yang membacok untuk secepatnya menyerahkan diri. Jika tidak kami akan lakukan tindakan tegas terukur," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (1/11/2021).
Dalam perkara ini, kata Yusri, penyidik telah menangkap tiga pelaku lainnya. Ketiganya, berinisial RP alias K, MG alias P, dan MR.
Baca Juga: Tiga Tersangka Pembacok Karyawati Basarnas Hingga Tewas Ditangkap Polisi
Yusri membeberkan, tersangka RP alias K ditangkap di Tamansari, Jakarta Barat. Kemudian tersangka MG alias P ditangkap di Klender, Jakarta Timur. Lalu tersangka MR di Bogor, Jawa Barat.
"Ketiganya ini positif narkoba. Karena uang hasil kejahatannya itu dipakai untuk membeli narkotika," ungkap Yusri.
Atas perbuatannya, ketiga tersangka ditahan di Rutan Polda Metro Jaya. Mereka dijerat dengan Pasal 365 KUHP dan terancam pidana maksimal 15 tahun penjara.
Tewas
Seorang karyawati Basarnas bernama Mita Nurhasanah (21) dilaporkan tewas dibacok komplotan perampok jalanan. Peristiwa ini terjadi di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/10/2021) dini hari.
Baca Juga: 3 dari 4 Perampok dan Pembacok Karyawati Basarnas hingga Tewas Ditangkap
Kabar tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @makcombackreal. Dari keterangan tersebut, pelaku disebut berjumlah empat orang. Mereka menggunakan dua unit sepeda motor.
Sedangkan, penyebab daripada kematian korban disebut karena luka bacok. Korban mengalami luka bacok di bagian lengan kiri di bawah ketiak hingga menebus ke paru.
Kabasarnas Desak Pelaku Ditangkap
Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi sempat mengutuk perbuatan keji komplotan perampok jalanan ini. Dia meminta aparat kepolisian segara menangkap pelaku.
"Kami mengutuk keras atas perbuatan keji para pelaku, dan berharap aparat kepolisian dapat sesegera mungkin mengungkap dan menangkap para pelaku untuk mempertanggungjawabkan kebiadaban mereka sesuai hukum yang berlaku," kata Henri melalui Koordinator Substansi Humas Basarnas Anjar Sulistiyono kepada wartawan, Jumat (22/10/2021).
Henri menjelaskan korban atas nama Mita Nurhasanah merupakan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN). Dia bertugas sebagai operator call center 115 (Emmergency Call Basarnas) sejak Juni 2021.
Jenazah korban telah dibawa dan dimakamkan di Desa Jayawinangun, Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu.