Ia menilai sebutan kader PMII yang disematkan pada Nabi Muhammad adalah hal yang tidak pantas.
Begitu juga dengan Khairul Kalam, seorang alumni pondok pesantren di Pamekasan yang mengecam tema dalam pamflet itu.
Ia menilai tindakan maupun kesalahan yang dibuat oleh panitia sebagai hal yang tidak beretika.
Tanggapan warganet
Pamflet tersebut viral di Twitter dan mendapat beragam tanggapan dari warganet. Beberapa dari mereka menyayangkan penggunaan tema tersebut.
"Seringkali ada orang yang menulis sesuatu tetapi si penulis sendiri tidak paham apa makna tulisannya," komentar salah seorang warganet.
"Heran, kelihatan kalau panitianya ecek-ecek, apa sebelum dicetak tidak dikoreksi? Kalau koreksi tema saja tidak bagaimana dengan isinya? Semprullll" ujar warganet lain.
"Otak kosong. Alasannya typo. Perlu diawasi gerak-gerik ormas ini," tulis salah seorang warganet.
"Maksudnya ingin menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah sosok ideal kader PMII. Tapi karena logika belum tuntas dan dibumbui rasa ingin pamer, maka blunderlah menjadi pelecehan," sahut warganet lain.
Baca Juga: Pria Tertimbun Bebatuan di Proyek Bangunan, Warganet Ingatkan Ini