Suara.com - Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, menyatakan, partainya tidak khawatir dengan kehadiran Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang banyak diinisiasi loyalis eks ketua umum partai berlambang bintang merci tersebut, Anas Urbaningrum.
Bahkan, Hinca menyatakan, saat ini Partai Demokrat sudah berada di usia yang matang dan kuat.
"Nggak (khawatir digembosi), karena Demokrat sendiri kan sekarang sudah 20 tahun. Kami sudah, paling tidak kalau dilihat anak laki, ini sudah berumur 20 tahun, gagah anak muda. Kalau perempuan dia cantik, itu makanya selalu kita sebut muda adalah kekuatan," kata Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/11/2021).
Hinca mengatakan, kehadiran PKN yang berisikan loyalis Anas Urbaningrum, jauh berbeda dengan Demokrat. Namun terkait dengan ekspresi, menurutnya, ia tak akan mempermasalahkan PKN.
Baca Juga: Gede Pasek Ketum Parpol yang Diinisiasi Loyalis Anas Urbaningrum, Ini Respons Demokrat
"Saya kira dari namanya saja juga jauh ya. Dan kalau disebutkan istilah-istilah apakah loyalis atau istilah apapun, saya kira setiap warga negara bebas memilih partai mana yang dia akan digunakan sebagai cara-cara dia mengekspresikan sikap politiknya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Hinca justru mengajak seluruh elemen partai politik termasuk PKN untuk sama-sama mau membangun bangsa.
"Kita butuh partai sebanyak-banyaknya yang memang betul-betul bisa berekspresi, tentu nanti setelah berdiri, nanti ada verifikasi untuk partai politik peserta pemilu dan seterusnya. Saya kira itu normal," tandasnya.
Kehadiran PKN
Sebelumnya, Gede Pasek Suardika (GPS) telah menyatakan mengundurkan diri dari Partai Hanura dengan jabatan terakhir sebagai Sekretaris Jenderal atau Sekjen.
Baca Juga: Tinggalkan Hanura, Gede Pasek Suardika Jadi Ketum Partai Kebangkitan Nasional
Pasek mundur lantaran disebut bakal menjadi pemimpin partai baru yakni, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
PKN ini merupakan partai politik yang banyak diinisiasi oleh para loyalis Anas Urbaningrum. Sri Mulyono salah satu inisiator dan juga Sekjen PKN menyampaikan kabar Pasek merapat ke PKN.
"Sebenarnya begitu mendengar seringnya ide dan gagasan politiknya dihambat sehingga tidak bisa maksimal, kami sudah meminta GPS untuk keluar saja dan merintis dari nol dan lebih sehat," kata Sri dalam keterangannya, Sabtu (30/10/2021).
Menurut Sri, Pasek menyatakan tidak enak untuk pergi meninggalkan Hanura. Pasalnya Pasek sendiri di Hanura sudah punya jalinan erat dengan kader-kader di daerah.
Kemudian, Sri mengklaim, dengan pertimbangan kalkulasi waktu dan kesiapan untuk penataan partai, akhirnya Pasek disebut bersedia meninggalkan Hanura dan bergabung dengan PKN.
"Begitu bersedia, GPS meminta ide gagasan politik kebangsaan yang diimpikan bisa dijadikan tulang punggung perjuangan, maka lahirlah Partai Kebangkitan Nusantara," ungkapnya.